Israel Siap Gencatan Senjata Permanen Akhiri Perang, Ini Syaratnya untuk Hamas

11 hours ago 5

Liputan6.com, Gaza - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis (10/7) bahwa Israel siap untuk menegosiasikan gencatan senjata permanen di Gaza selama gencatan senjata 60 hari, tetapi syaratnya hanya jika wilayah Palestina tersebut didemiliterisasi.

Delegasi dari Israel dan Hamas memulai perundingan tidak langsung di Doha pada hari Minggu (6/7) untuk mencoba menyepakati penghentian sementara perang, yang dipicu oleh serangan kelompok militan tersebut pada Oktober 2023.

Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, telah mengusulkan gencatan senjata 60 hari dengan imbalan pembebasan separuh dari 20 sandera yang masih hidup di Gaza, kata Netanyahu pada hari Rabu (9/7).

"Pada awal gencatan senjata ini, kami akan memasuki negosiasi untuk mengakhiri perang secara permanen," kata Steve Witkoff dalam pesan video dari Washington pada hari Kamis (11/7).

Ia mengatakan "syarat fundamental" Israel adalah bahwa "Hamas meletakkan senjatanya" dan tidak lagi memiliki "kemampuan pemerintahan atau militer".

"Jika ini dapat dicapai melalui negosiasi, bagus. Jika tidak dapat dicapai melalui negosiasi dalam 60 hari, kami akan mencapainya melalui cara lain, dengan menggunakan kekuatan, kekuatan tentara heroik kami," ujar Steve Witkoff.

Respons Hamas Soal Gencatan Senjata

Hamas mengatakan pada hari Rabu (9/7) bahwa mereka telah setuju untuk membebaskan 10 sandera yang masih hidup, tetapi pada hari Kamis (10/7) mereka mengatakan menentang kesepakatan yang mencakup kehadiran militer Israel yang besar di Gaza.

Mereka juga menginginkan aliran bantuan yang bebas ke wilayah tersebut untuk meredakan krisis kemanusiaan, dan "jaminan nyata" untuk perdamaian abadi.

Perdana Menteri Israel menyebut Hamas sebagai "organisasi teror yang kejam" dan mengatakan ia menginginkan pembebasan semua orang yang ditahan.

Namun ia menambahkan: "Kami akan melakukan segalanya untuk memaksimalkan (jumlah mereka yang dibebaskan) dalam putaran ini, dengan cara sebaik mungkin. Tidak semuanya ada di tangan kami."

Donald Trump: Hamas Ingin Mencapai Gencatan Senjata dengan Israel

Upaya teranyar mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza dilakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan menjamu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk makan malam di Gedung Putih pada hari Senin (7/6).

Kunjungan ketiga Netanyahu sejak Trump kembali menjabat itu dilakukan ketika AS berusaha memanfaatkan momentum damai dari gencatan senjata terbaru antara Israel dan Iran.

"Saya rasa tidak ada hambatan. Saya kira semuanya berjalan sangat baik,” kata Trump kepada wartawan di awal jamuan makan malam ketika ditanya apa yang menghalangi tercapainya kesepakatan damai, seperti dikutip dari pemberitaan DW Indonesia, Rabu (9/7/2025).

Duduk di sisi berseberangan meja panjang dari Netanyahu, Trump juga menyatakan keyakinannya bahwa kelompok Palestina Hamas bersedia mengakhiri konflik di Gaza, yang kini memasuki bulan ke-22.

"Mereka ingin bertemu dan mereka ingin mencapai gencatan senjata,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih ketika ditanya apakah bentrokan yang melibatkan tentara Israel dapat menggagalkan perundingan.

Read Entire Article