Inggris Ultimatum Israel: Lakukan Hal Ini atau Kami Akan Akui Negara Palestina

3 months ago 36

Liputan6.com, London - Inggris akan mengakui Negara Palestina pada September, kecuali Israel mengambil sejumlah langkah. Hal tersebut ditegaskan oleh Perdana Menteri Keir Starmer pada Selasa (29/7/2025).

Starmer, yang menghadapi tekanan domestik yang semakin besar atas isu ini seiring banyak warga Inggris merasa ngeri melihat kelaparan di Gaza, menggelar rapat kabinet yang jarang dilakukan di musim panas untuk membahas situasi tersebut. Rapat ini diadakan setelah dia berdiskusi tentang krisis tersebut dengan Presiden Donald Trump dalam pertemuan di Skotlandia pada Senin (28/7).

Trump mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa dia tidak keberatan Starmer mengambil posisi soal pengakuan Negara Palestina. Dalam penerbangan kembali ke Amerika Serikat (AS) pada Selasa, Trump mengatakan bahwa keduanya tidak pernah membahas kemungkinan Inggris mengakui Negara Palestina.

"Kami tidak punya pandangan soal itu," kata Trump seperti dilansir AP.

Starmer mengungkapkan bahwa Inggris akan mengakui Negara Palestina di hadapan Majelis Umum PBB, kecuali pemerintah Israel mengambil langkah substantif untuk mengakhiri situasi mengerikan di Gaza, menyetujui gencatan senjata, dan berkomitmen pada perdamaian jangka panjang yang berkelanjutan, serta menghidupkan kembali prospek solusi dua negara.

"Dan itu termasuk mengizinkan PBB untuk memulai kembali penyaluran bantuan, serta memastikan tidak akan ada aneksasi di Tepi Barat," tegas Starmer.

Respons Israel

Apakah pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dapat memenuhi syarat-syarat tersebut? Diperkirakan hal ini sulit terjadi lantaran menyentuh inti dari persoalan paling rumit dalam konflik tersebut. Netanyahu menolak solusi dua negara baik atas dasar nasionalisme maupun keamanan.

Kementerian luar negeri Israel mengatakan pihaknya menolak pernyataan Inggris.

"Perubahan posisi pemerintah Inggris saat ini, menyusul langkah Prancis dan tekanan politik dalam negeri, merupakan hadiah bagi Hamas dan merugikan upaya mencapai gencatan senjata di Gaza serta kerangka kerja untuk pembebasan sandera," kata kementerian itu di platform media sosial X.

Starmer juga mengulangi tuntutan Inggris agar Hamas membebaskan semua sandera yang mereka tahan, menyetujui gencatan senjata, melucuti senjata, dan menerima bahwa mereka tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan Gaza.

Lebih lanjut, Starmer menyatakan bahwa pemerintahnya akan menilai pada September sejauh mana para pihak telah memenuhi langkah-langkah ini sebelum membuat keputusan akhir mengenai pengakuan.

Inggris telah lama mendukung gagasan Negara Palestina merdeka yang berdampingan dengan Israel, namun menyatakan bahwa pengakuan harus menjadi bagian dari solusi dua negara yang dinegosiasikan untuk menyelesaikan konflik.

Starmer menerangkan Inggris bersedia mengambil langkah ini karena gagasan tentang solusi dua negara sedang melemah dan terasa lebih jauh hari ini dibandingkan beberapa tahun terakhir. Terlepas dari sejumlah syarat yang telah dia tetapkan, kata Starmer, Inggris percaya bahwa status kenegaraan adalah hak yang tak dapat dicabut dari rakyat Palestina.

Read Entire Article