Dua Kapal China Tabrakan saat Kejar Kapal Filipina di Laut China Selatan

2 months ago 22

Liputan6.com, Manila - Sebuah kapal perang China bertabrakan dengan kapal Penjaga Pantai China saat mengejar kapal patroli Filipina di Laut China Selatan pada Senin (11/8/2025).

"Insiden itu terjadi di dekat beting yang disengketakan, Scarborough Shoal, ketika Penjaga Pantai Filipina mengawal kapal-kapal yang menyalurkan bantuan kepada para nelayan di wilayah tersebut," kata juru bicara Penjaga Pantai Filipina Komodor Jay Tarriela, seperti dilansir The Guardian.

Video yang dirilis Manila menunjukkan sebuah kapal Penjaga Pantai China dan kapal yang jauh lebih besar dengan nomor lambung 164 bertabrakan dengan suara benturan keras di belakang kapal Filipina.

Rekaman tambahan dan foto-foto yang dirilis kemudian oleh Penjaga Pantai Filipina menunjukkan kapal Penjaga Pantai China yang rusak masih mengapung, namun dengan seluruh haluan yang penyok ke dalam.

"(Kapal Penjaga Pantai China) CCG 3104, yang mengejar (kapal penjaga pantai Filipina) BRP Suluan dengan kecepatan tinggi, melakukan manuver berisiko dari sisi kanan belakang kapal (Filipina), yang menyebabkan tabrakan dengan kapal perang Tentara Pembebasan Rakyat China," ujar Tarriela.

"Hal ini mengakibatkan kerusakan parah pada bagian haluan CCG, membuatnya tidak layak berlayar."

"Sebelum tabrakan terjadi, BRP Suluan ditembaki dengan meriam air oleh pihak China, namun berhasil menghindarinya."

Respons China

Tarriela lebih lanjut menyatakan bahwa awak kapal Penjaga Pantai China terlihat berada di bagian depan kapal tepat sebelum tabrakan.

"Kami tidak yakin apakah mereka berhasil menyelamatkan personel yang berada di depan sebelum tabrakan terjadi. Namun kami berharap personel tersebut dalam kondisi baik," ungkap Tarriela.

Tarriela menyebutkan awak kapal Penjaga Pantai China tidak merespons tawaran bantuan dari kapal Filipina.

Gan Yu, juru bicara Penjaga Pantai China, membenarkan bahwa telah terjadi konfrontasi, tanpa menyebutkan tabrakan tersebut.

"Penjaga Pantai China mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai hukum, termasuk memantau, menekan dari luar, menghalangi, dan mengendalikan kapal-kapal Filipina untuk mengusir mereka," kata dia.

Kementerian Luar Negeri China belum mengonfirmasi maupun membantah tabrakan tersebut.

Insiden pada Senin itu merupakan yang terbaru dari serangkaian konfrontasi antara China dan Filipina di Laut Cina Selatan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing meski ada putusan internasional yang menyatakan klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum.

Lebih dari 60 persen perdagangan maritim global melewati perairan yang disengketakan itu.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan kapal patroli Filipina akan terus hadir di wilayah tersebut untuk mempertahankan sekaligus menjalankan hak berdaulatnya atas wilayah yang dianggap sebagai bagian dari teritorialnya.

Scarborough Shoal telah menjadi titik panas antara kedua negara sejak China menguasainya secara de facto pada 2012.

Read Entire Article