:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5287316/original/033601500_1752819394-1.jpg)
1/6
Sebuah foto udara menunjukkan sebuah desa yang terendam banjir akibat hujan lebat di Yesan, Korea Selatan pada 17 Juli 2025. (YONHAP/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5287317/original/078971200_1752819395-2.jpg)
1/6
Sedikitnya tiga orang tewas dan lebih dari 1.000 orang dievakuasi pada 17 Juli 2025, setelah Korea Selatan dilanda hujan lebat, dengan intensitas yang mencetak rekor tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1904. (YONHAP/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5287318/original/032615000_1752819397-5.jpg)
1/6
Otoritas setempat mengatakan, Korea Selatan kembali dikejutkan oleh cuaca ekstrem saat hujan deras mengguyur sejumlah wilayah pada Kamis (17/7/2025), dengan satu wilayah yang diguyur curah hujan paling banyak per jamnya. (YONHAP/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5287319/original/085765800_1752819398-3.jpg)
1/6
Pihak berwenang mengimbau warga untuk menjauhi tepi sungai, lereng curam, dan area bawah tanah karena risiko banjir bandang dan tanah longsor masih tinggi. (YONHAP/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5287320/original/009116700_1752819400-4.jpg)
1/6
Otoritas setempat memperingatkan curah hujan ekstrem ini akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. (YONHAP/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5287321/original/018175600_1752819401-6.jpg)
1/6
Menurut badan meteorologi setempat hujan ekstrem ini terjadi akibat pertemuan udara kering dari barat laut dengan udara panas dan lembap dari selatan yang membentuk awan hujan besar. (YONHAP/AFP)