:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5301440/original/001513700_1753948524-1.jpg)
1/7
Orang-orang melihat paus sperma yang mati di Pantai Heisaura, kota Tateyama, Prefektur Chiba, Jepang pada 31 Juli 2025. (Philip FONG/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5301442/original/005363500_1753948526-2.jpg)
1/7
Beberapa ekor paus sperma terdampar di Pantai Hirasuna, Prefektur Chiba, Jepang, sejak Rabu (30/7/2025). (Philip FONG/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5301443/original/085002800_1753948527-6.jpg)
1/7
Paus-paus yang terdampar tersebut dilaporkan tidak dapat kembali meskipun terjadi pasang air laut. (Philip FONG/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5301444/original/020745800_1753948529-3.jpg)
1/7
Terdamparnya paus sperma di Pantai Hirasuna, Prefektur Chiba tersebut diduga akibat gelombang tsunami menerjang kawasan tersebut. (Philip FONG/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5301445/original/049059700_1753948530-4.jpg)
1/7
Meski demikian, masih belum bisa dipastikan apakah paus-paus tersebut terdampak karena efek tsunami. (Philip FONG/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5301446/original/083074200_1753948531-5.jpg)
1/7
Sebelumnya, gelombang tsunami di wilayah tersebut dipicu oleh gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 8,7 yang mengguncang lepas pantai timur Rusia. (Philip FONG/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5301447/original/028517700_1753948533-7.jpg)
1/7
Pihak berwenang dan relawan setempat masih berupaya mencari penyebab utama terdamparnya paus sperma di Pantai Hirasuna, Prefektur Chiba, Jepang. (Philip FONG/AFP)