16 Desember Hari Apa? Ada Hari Mainan Konyol, Ketahui Pentingnya Bermain dengan Mainan Bagi Anak

1 week ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Hari Mainan Konyol diperingati setiap tanggal 16 Desember. Menurut National Today, peringatan pertama kali dirayakan pada tahun 2017 dengan mengenang mainan aneh yang dimiliki saat kecil. 

Mainan aneh mulai digemari anak-anak pada tahun 1840. Saat itu, Amerika memproduksi boneka pertama secara massal. Selanjutnya pada tahun 1902, pasar mainan Amerika kembali diramaikan dengan peluncuran boneka beruang bernama Teddy. Boneka ini menjadi wujud belas kasih presiden Amerika ke-26, Theodore Roosevelt.

Kemudian pada tahun 1959, era Barbie dimulai. Seorang warga asli Denver, Ruth Handler, menciptakan boneka bernama Barbara Millicent Roberts atau yang sering dikenal dengan julukan Barbie. Lalu pada tahun 1983, era glamor mainan mengalami pergeseran pada mainan sederhana oleh perusahaan Cabbage Patch Kids.

Memperingati Hari Mainan Konyol tidak hanya menjadi momen mengenang. Melainkan juga sebagai penghargaan kepada mainan yang selama ini menemani masa kecil kita. Tapi tahukah Anda? Mainan merupakan bagian terpenting bagi anak-anak.

Mengutip Commonwealth Pediatrics pada Senin, 15 Desember 2025, bermain dengan mainan yang unik mampu mendukung perkembangan anak. Menurut para dokter anak, hal tersebut juga merupakan salah satu cara yang paling ampuh untuk memastikan anak tumbuh dengan sehat.

Bermain Itu Penting

Kegiatan bermain dinilai sebagai aktivitas yang penting dalam perkembangan anak. Mulai dari bayi hingga remaja, bermain mampu membuat anak bereksplorasi, belajar, dan membentuk keterampilan hidup.

Selain itu, bermain juga membantu anak belajar mengelola emosi, berinteraksi dengan orang lain, dan menemukan keahlian diri sendiri.

Menurut American Academy of Pediatrics, pentingnya bermain dalam proses tumbuh kembang anak menjadi esensial. Hal ini karena kegiatan bermain tidak hanya bermanfaat bagi kesejahteraan fisik, tapi juga meningkatkan kemampuan kognitif, emosional, dan sosial.

Perkembangan Fisik

Salah satu aspek pentingnya bermain adalah bagaimana sebuah aktivitas dapat mendukung pertumbuhan fisik. Anak yang aktif bermain dengan berlari, melompat, memanjat, bahkan bersepeda mampu membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular. 

Gerakan sederhana seperti merangkak atau melempar bola juga dapat mendukung perkembangan motorik kasar dengan baik.

Selain itu, keterampilan motorik halus juga bisa diasah melalui aktivitas bermain seperti menggambar, membangun, atau memanipulasi mainan kecil. Dengan begitu, keterampilan akademis anak seperti menulis dapat meningkat di kemudian hari.

Pertumbuhan Kognitif

Bermain memiliki dampak positif terhadap otak anak. Dengan begitu, bermain mampu memicu imajinasi, rasa ingin tahu, dan kemampuan pemecahan masalah yang baik.

Ketika anak bermain permainan skenario atau menara balok, pemikiran kritis mereka akan berkembang sehingga anak belajar bagaimana merencanakan, bernalar, dan beradaptasi.

Mainan edukatif seperti teka-teki atau permainan matematika dasar, dapat memperkuat pentingnya bermain dalam perkembangan anak. Hal ini karena anak lebih mudah belajar melalui pengalaman langsung.

Pembelajaran Emosional dan Sosial

Anak-anak cenderung kesulitan mengungkapkan emosi dengan kurangnya kosakata yang dimiliki. Oleh karena itu, bermain menjadi wadah utama anak untuk mengekspresikan diri.

Salah satu komponen utama adalah pengaturan emosi. Bermain dengan berpura-pura membantu anak memproses rasa takut, mencoba peran baru, dan membangun kepercayaan diri.

Dalam permainan kelompok, anak juga mampu belajar empati, kerja sama, menyelesaikan konflik dengan baik. Hal tersebut menjadi aspek penting dari aktivitas bermain dalam membentuk relasi anak di masa depan dan kecerdasan emosionalnya.

Perkembangan Bahasa

Pentingnya bermain juga berkaitan dengan pemerolehan bahasa. Melalui permainan yang interaktif, bercerita, dan percakapan, anak mampu berlatih kosakata baru, struktur kalimat, dan cara berkomunikasi dengan baik.

Mulai dari bercerita dengan mainan hingga menanggapi cerita dari pengasuh, kemampuan anak terus berkembang. Sehingga mereka mampu memahami dan menggunakan bahasa sebagai keterampilan dasar menuju keberhasilan akademis dan sosial.

Peran Orangtua Mendukung Anak Bermain

Pentingnya bermain dalam perkembangan anak membuat orangtua harus memberikan ruang tersebut sebagai bagian dari rutinitas. Bermain tidak perlu dilakukan dengan mainan yang mewah atau program yang terstruktur. Unsur paling penting adalah ruang, waktu, dan dukungan.

Orangtua atau pengasuh hendaknya membiarkan anak memimpin dalam permainan, ikuti jika sesuai, dan ciptakan lingkungan yang aman bagi mereka berimajinasi dan bereksplorasi.

Seiring bertambahnya usia anak, bermain tidak serta-merta menjadi tidak penting. Aktivitas ini justru berevolusi. Setiap permainan disesuaikan dengan usia anak, semakin besar anak semakin terstruktur pula permainan yang dilakukan.

Terutama saat remaja, anak perlu bermain dengan kegiatan rekreasi. Kegiatan ini mencakup dunia musik, drama, bahkan olahraga tim. Dengan begitu, permainan merupakan bagian paling penting bagi perkembangan anak di setiap tahap kehidupan.

Read Entire Article