1,57 Miliar Orang Alami Gangguan Pendengaran: Ketahui Penyebab, Upaya Pencegahan dan Penanganan

1 week ago 16

Liputan6.com, Jakarta Gangguan pendengaran adalah kondisi yang menghambat kemampuan mendengar. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari penumpukan kotoran telinga hingga paparan suara keras kronis, dan berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya. 

Menurut World Health Organization sekitar 1,57 miliar penduduk dunia mengalami gangguan pendengaran. Alhasil gangguan pendengaran menjadi penyebab disabilitas terbesar ketiga di dunia.

“Saat ini, lebih dari 5% populasi dunia atau sekitar 430 juta orang memerlukan rehabilitasi pendengaran, termasuk 34 juta anak-anak," kata  Plt Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes RI, dr. Yudhi Pramono.

Jumlah orang dengan gangguan pendengaran diprediksi bakal terus naik akibat kebiasaan mendengarkan suara dengan volume tinggi dalam jangka waktu lama.

"Pada tahun 2050, diperkirakan 2,5 miliar orang akan mengalami gangguan pendengaran pada tingkatan tertentu, dan setidaknya 700 juta orang akan membutuhkan rehabilitasi pendengaran,” jelas Yudhi dalam keterangan tertulis pada peringatan Hari Pendengaran Sedunia 2025.

Di Indonesia, hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa prevalensi disabilitas pendengaran pada usia ≥1 tahun sebesar 0,4%. Lalu, pengguna alat bantu dengar mencapai 4,1%.

“Artinya, 4 dari 100 orang di Indonesia adalah pengguna alat bantu dengar. Ini menunjukkan bahwa angka disabilitas akibat gangguan pendengaran cukup tinggi di Indonesia,” jelas  Yudhi. 

Penyebab Gangguan Pendengaran

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL), Yussy Afriani Dewi mengatakan penyebab gangguan pendengaran sangat beragam. Mulai dari faktor genetik, komplikasi saat melahirkan, infeksi telinga, paparan bising, penggunaan obat ototoksik, serta proses penuaan.

“Gangguan pendengaran dapat berdampak pada kemampuan bicara dan komunikasi, meningkatkan risiko demensia, serta membatasi akses pendidikan dan pekerjaan. Hal ini dapat mengurangi kualitas hidup seseorang serta meningkatkan beban ekonomi akibat biaya perawatan yang lebih tinggi,” jelas Yudhi.

Pencegahan Gangguan Pendengaran

Yussy mengatakan sekitar 60 persen kasus gangguan pendengaran dapat dicegah. Langkah-langkah pencegahan gangguan pendengaran  diantaranya:

  • pemberian nutrisi seimbang bagi ibu hamil
  • menjaga kebersihan rumah tangga dan lingkungan
  • pemberian ASI eksklusif
  • menjaga kebersihan telinga
  • menghindari kebiasaan merokok
  • menerapkan gaya hidup sehat dan konsumsi gizi seimbang
  • melengkapi imunisasi dasar,
  • serta menghindari paparan suara bising yang berlebihan.

Pengobatan Gangguan Pendengaran

Yudhi mengingatkan agar segera berobat jika mengalami gejala seperti telinga terasa penuh, kurang dengar, keluar cairan, atau jika terdapat benda asing di dalam telinga.

Selain itu, ia menekankan pentingnya membatasi paparan suara bising, termasuk mengatur volume headphone dengan rule 60:60 (maksimal 60% volume selama 60 menit per hari).

Maka dari itu, skrining dan deteksi dini menjadi langkah penting dalam memastikan gangguan pendengaran dapat segera ditangani.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |