Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Pastikan Semua Anak Difabel Dapat Akses Pendidikan Gratis

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa seluruh peserta didik difabel di Kota Yogyakarta wajib dibebaskan dari segala biaya pendidikan.

“Saya sudah meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan survei dan memastikan seluruh anak difabel mendapatkan akses pendidikan secara gratis,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam forum “Pemimpin Mendengar: Tindak Lanjut Visi-Misi Wali Kota Yogyakarta” yang digelar oleh Yayasan LKiS dan Election Corner UGM di Selasar Barat Fisipol UGM, Selasa (13/5/2025).

Hasto menegaskan, inklusivitas adalah nilai utama dalam pemerintahannya. “Saya ingin memastikan tidak ada lagi intimidasi terhadap kegiatan keagamaan dan seluruh warga, termasuk penghayat kepercayaan dan penyandang disabilitas, punya ruang yang sama dalam pengambilan keputusan dan kehidupan kota,” ucapnya.

Tak lupa ia menyoroti pentingnya perlindungan terhadap pekerja informal. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan keterampilan pekerja di Yogyakarta.

“Kita masih didominasi oleh tenaga kerja dengan low dan medium skill. Maka program pelatihan peningkatan kapasitas terus digencarkan agar Yogyakarta menjadi center of reference di bidang ketenagakerjaan,” tambahnya.

Kompleksitas Kota Yogyakarta justru menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan kebahagiaan warga, sambung Hasto. 

“Yang menggerakkan kota adalah kompleksitasnya, yang penting service excellence tetap berjalan dengan baik. Kompleksitas bertambah maka ekonomi akan bertumbuh. Tidak hanya welfare tapi sudah mencapai tahap happiness,” ucap Hasto Wardoyo.

Ubin disabilitas adalah bagian penting dari trotoar untuk kaum disabilitas. Makanya, jangan parkir atau berjualan di atas ubin ini ya!

Upaya Bangun Kota Inklusif

Memastikan pendidikan gratis bagi difabel satu dari beberapa upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam membangun kota yang inklusif, adil, dan berkelanjutan, terang Hasto. 

Hal ini ia sampaikan di hadapan perwakilan masyarakat dari berbagai latar belakang seperti penyandang disabilitas, buruh informal, penggiat pendidikan, aktivis lingkungan hingga akademisi sebagai bentuk praktik demokrasi partisipatif dan keterbukaan Pemerintah Kota dalam menerima masukan publik.

Dalam forum ini, Hasto Wardoyo menyambut baik berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat. Menurutnya, dialog terbuka dengan warga adalah fondasi penting bagi demokrasi lokal dan tata kelola kota yang responsif.

Kolaborasi Lintas Sektor adalah Kunci

Dalam kesempatan yang sama, Dosen Fisipol UGM Amalinda Savirani menyambut baik inisiatif "Pemimpin Mendengar" sebagai bentuk konkret dari demokrasi lokal yang perlu dilakukan secara rutin.

Menurutnya, forum semacam ini penting untuk menjawab tantangan Yogyakarta sebagai kota dengan mobilitas tinggi, krisis ekologi, dan ketimpangan ekonomi yang masih terasa.

“Kolaborasi lintas sektor dan wilayah adalah kunci menghadapi kompleksitas kota,” katanya.

Read Entire Article