Korban Tewas Kebakaran Hebat di Hong Kong Bertambah Jadi 94 Orang

3 days ago 9

Liputan6.com, Hong Kong - Pihak berwenang Hong Kong pada Jumat (28/11/2025) mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran hebat di kompleks apartemen Wang Fuk Court pada Rabu (26/11) sore meningkat menjadi sedikitnya 94 orang.

Api dilaporkan telah berhasil dibatasi pada empat dari hampir 2.000 unit di kompleks apartemen yang sangat luas, lebih dari 24 jam setelah kebakaran terjadi di kompleks delapan gedung tersebut.

Sedikitnya 76 orang terluka dalam kebakaran itu, termasuk 11 petugas pemadam kebakaran. Demikian seperti dilansir CNA.

Pihak berwenang telah mulai menyelidiki apa yang memicu kebakaran—insiden terburuk di pusat keuangan itu dalam hampir 80 tahun—termasuk keberadaan perancah bambu dan jaring pelindung plastik yang membungkus struktur bangunan sebagai bagian dari renovasi di seluruh kawasan hunian tersebut.

Badan antikorupsi Hong Kong mengatakan pihaknya telah meluncurkan penyelidikan terhadap pekerjaan renovasi di kompleks perumahan itu, beberapa jam setelah polisi mengumumkan mereka telah menangkap tiga pria atas dugaan lalai meninggalkan kemasan busa di lokasi kebakaran.

Warga Wang Fuk Court, yang terletak di Distrik Tai Po, Hong Kong, mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak mendengar alarm kebakaran dan harus mengetuk pintu dari unit ke unit untuk memperingatkan para tetangga akan bahaya.

"Kebakarannya menyebar dengan sangat cepat. Saya melihat satu selang air harus berusaha memadamkan beberapa gedung sekaligus dan saya merasa itu sangat lambat," kata seorang pria bermarga Suen.

"Menekan bel pintu, mengetuk pintu, memperingatkan para tetangga, menyuruh mereka pergi—seperti itulah situasinya."

WNI Masuk Daftar Korban

Dari 94 orang yang dipastikan tewas hingga Jumat pagi, termasuk di antaranya adalah seorang petugas pemadam kebakaran berusia 37 tahun dan dua pekerja rumah tangga migran asal Indonesia.

Hal tersebut telah dikonfirmasi pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) pada Kamis. Selain dua WNI tewas, terdapat dua WNI lainnya yang mengalami luka-luka.

Jumlah korban bisa saja bertambah, setelah Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan pada Kamis (27/11) dini hari bahwa 279 orang belum ditemukan. Namun, petugas pemadam kebakaran kemudian menyebutkan bahwa mereka telah berhasil menghubungi beberapa dari orang-orang tersebut dan sejak itu jumlah pasti orang hilang belum dikonfirmasi.

Polisi di sebuah pusat komunitas terdekat, yang berharap dapat mengidentifikasi korban, menunjukkan foto-foto jenazah yang diambil dari lokasi kebakaran kepada orang-orang yang mencari kerabat mereka yang hilang.

Kebakaran mematikan dulunya merupakan ancaman rutin di Hong Kong yang padat penduduk, terutama di lingkungan yang lebih miskin, tetapi langkah-langkah keselamatan yang lebih baik telah membuat insiden seperti itu jauh lebih jarang terjadi.

"Pihak berwenang Hong Kong akan segera memeriksa semua kompleks perumahan yang sedang menjalani pekerjaan besar setelah bencana tersebut," tutur Lee.

Pejabat nomor dua di kota itu, Eric Chan, menuturkan dalam sebuah konferensi pers bahwa sangat penting untuk mempercepat transisi penuh ke perancah logam.

Pemerintah Hong Kong, yang merupakan wilayah semi-otonom China, menyatakan bahwa Beijing akan memberikan bantuan seperti drone dan obat-obatan.

Sembilan tempat penampungan telah dibuka bagi korban kebakaran dan pihak berwenang sedang mengatur akomodasi sementara serta dana darurat bagi mereka yang kehilangan rumah.

Kegiatan terkait pemilihan legislatif Hong Kong, yang dijadwalkan berlangsung pada 7 Desember, telah ditangguhkan.

Read Entire Article