Liputan6.com, Vatican City - Vatikan tengah memasuki momen penting dalam sejarah Gereja Katolik.
Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada Senin Paskah, 21 April 2025, proses pemilihan pemimpin baru umat Katolik sedunia pun dimulai.
Tahapan-tahapan konklaf akan berlangsung penuh khidmat, dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025, dalam rangkaian upacara yang sarat makna spiritual dan tradisi berusia ratusan tahun.
Mengutip laman Instagram resmi @HumasKAJ, Rabu (7/5/2025), berikut adalah jadwal pelaksanaan konklaf hari ini:
1. Misa Kudus untuk Pemilihan Paus
Rangkaian dimulai pukul 10.00 waktu Roma atau 15.00 WIB dengan Misa Kudus Pro Eligendo Romano Pontifice, yang berarti "untuk memilih Uskup Roma."
Misa ini dihadiri seluruh anggota Dewan Kardinal, termasuk para Kardinal Elektor yang memiliki hak memilih Paus baru. Dalam Misa ini, para kardinal memohon tuntunan Roh Kudus agar pemilihan berlangsung sesuai kehendak ilahi.
2. Prosesi Sakral Menuju Konklaf
Pada pukul 16.30 waktu Roma atau 21.30 WIB, dimulailah konklaf secara resmi. Para Kardinal Elektor, yang berjumlah 133 orang dan memenuhi syarat usia di bawah 80 tahun, akan berarak dari Pauline Chapel menuju Kapel Sistina dalam prosesi penuh doa, sambil melantunkan nyanyian Latin kuno "Veni Creator Spiritus", sebuah permohonan akan kehadiran Roh Kudus.
Setibanya di Kapel Sistina, masing-masing kardinal akan meletakkan tangan di atas Kitab Suci dan mengucapkan sumpah kerahasiaan, menandakan komitmen penuh untuk menjaga integritas proses pemilihan.
Setelah seluruh kardinal memasuki ruangan, Master of Papal Liturgical Ceremonies akan mengucapkan kalimat tradisional yang berarti, "semua selain yang berwenang dipersilakan keluar"—"Extra omnes!" Pintu Kapel Sistina pun dikunci, menandai awal dari pemilihan tertutup yang disebut konklaf.
Prosesi Selanjutnya
3. Pemungutan Suara dan Asap dari Kapel Sistina
Berdasarkan diskresi para kardinal, pemungutan suara pertama dapat dilakukan pada malam yang sama. Untuk dapat terpilih sebagai Paus, seorang kandidat harus memperoleh mayoritas dua pertiga suara.
Jika belum ada hasil maka asap hitam akan keluar dari cerobong Kapel Sistina, menandakan tidak ada Paus yang terpilih. Prosesi pemilihan pun akan berlanjut dalam beberapa hari berikutnya, dengan dua pemungutan suara setiap pagi dan sore hari.
Jika setelah beberapa putaran tetap belum tercapai kesepakatan, para kardinal diberikan kesempatan untuk berdoa dan berdiskusi informal, sebelum melanjutkan kembali proses pemungutan suara.
4. Ketika Paus Baru Terpilih
Begitu seorang kandidat memperoleh suara yang cukup, asap putih akan mengepul dari Kapel Sistina, mengabarkan kabar gembira kepada dunia: Paus baru telah terpilih.
Paus terpilih kemudian akan ditanya apakah ia menerima hasil pemilihan dan nama yang ingin digunakan. Setelah itu, ia akan mengenakan jubah putih khas Paus dan tampil untuk pertama kalinya dari balkon Basilika Santo Petrus.
Di sana, Kardinal Proto-Diakon akan mengumumkan kabar bersejarah itu kepada umat dengan kalimat: "Annuntio vobis gaudium magnum; Habemus Papam!" ("Aku mengumumkan kepadamu kabar sukacita besar; kita memiliki Paus!")
Paus yang baru akan kemudian memberikan berkat apostolik Urbi et Orbi, berkat resmi untuk Kota Roma dan seluruh dunia, dalam momen yang akan dikenang umat Katolik di seluruh dunia.