Temuan Baru di Sabuk Kuiper Dapat Ubah Sejarah Alam Semesta

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Sabuk Kuiper adalah wilayah di tata surya yang berbentuk cakram dan berisi banyak benda-benda es. Sabuk ini terletak di luar orbit Neptunus dan membentang hingga 50 AU dari matahari.

Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa Sabuk Kuiper mungkin menyimpan sistem tiga benda langit yang jarang ditemukan. Penemuan ini memberikan bukti bahwa objek di Sabuk Kuiper tidak terbentuk dari tabrakan, melainkan melalui keruntuhan gravitasi, seperti bintang.

Melansir laman SciTechDaily pada Jumat (14/03/2025), para ilmuwan telah mengidentifikasi kemungkinan sistem tiga benda langit di Sabuk Kuiper. Mereka menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble dan Observatorium Keck di Hawaii.

Awalnya, objek yang dikenal sebagai 148780 Altjira dianggap sebagai sistem biner. Namun, penelitian terbaru menunjukkan adanya anggota ketiga yang tersembunyi.

Penemuan sistem tiga benda ini mendukung teori keruntuhan gravitasi. Teori ini menyatakan bahwa objek di Sabuk Kuiper terbentuk langsung dari materi di sekitar matahari muda sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Jika benar, penemuan ini menantang teori sebelumnya yang menyebutkan bahwa objek-objek ini terbentuk melalui tabrakan antar benda langit. Sistem Altjira terletak sekitar 3,7 miliar mil dari matahari atau sekitar 44 kali jarak bumi ke matahari.

Pengamatan Hubble menunjukkan bahwa sistem ini terdiri dari dua objek yang berjarak sekitar 7.600 kilometer. Namun, pergerakan orbital yang unik mengindikasikan bahwa salah satu objek sebenarnya adalah dua benda yang sangat dekat satu sama lain sehingga sulit dibedakan.

Saat ini, terdapat sekitar 40 sistem biner yang diketahui di Sabuk Kuiper. Dengan ditemukannya dua sistem yang ternyata merupakan trio, para peneliti menduga bahwa sistem tiga benda mungkin lebih umum dari yang diperkirakan.

Altjira dianggap sebagai bagian dari Arrokoth, sebuah objek di Sabuk Kuiper yang dikunjungi wahana New Horizons pada 2019. Namun, Altjira diperkirakan sepuluh kali lebih besar, dengan diameter sekitar 200 kilometer.

Meskipun belum ada misi luar angkasa yang direncanakan untuk mengunjungi Altjira, para ilmuwan memiliki kesempatan untuk mempelajarinya lebih lanjut karena saat ini Altjira memasuki musim gerhana. Di mana salah satu benda langit dalam sistem melewati depan benda lainnya.

Fenomena ini akan berlangsung selama sepuluh tahun ke depan dan dapat memberikan lebih banyak data tentang sifat sistem ini. Selain itu, Teleskop James Webb juga akan berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengamati apakah komponen sistem Altjira memiliki karakteristik yang sama.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam The Planetary Science Journal ini dapat membuka wawasan baru tentang bagaimana objek-objek di Sabuk Kuiper terbentuk serta evolusi awal Tata Surya kita.

Promosi 1

Tentang Sabuk Kuiper

Dikutip dari NASA pada Jumat (14/03/2025), Sabuk Kuiper terdiri dari objek-objek kecil sisa pembentukan tata surya kita, galaksi Bima Sakti. Menariknya objek-objek ini menyimpan pengetahuan soal masa lalu tata surya kita.

Dari Sabuk Kuiper, astronom mengetahui bahwa Neptunus dulunya mengorbit di dekat matahari. Triton, salah satu bulan Neptunus, dulunya diduga merupakan planet kerdil di Sabuk Kuiper.

Pluto mungkin adalah objek paling populer di Sabuk Kuiper. Bahkan, sebelum Sabuk Kuiper ditemukan di 1992, Pluto telah lebih dulu ditemukan di 1930.

Selama 7 dekade, Pluto dianggap sebagai planet terluar di tata surya kita dan satu-satunya planet di Sabuk Kuiper. Namun, pada 2000-an, astronom banyak menemukan planet kerdil di Sabuk Kuiper.

Ada lima planet kerdil di Sabuk Kuiper. Mereka adalah Pluto, Eris yang sedikit lebih kecil dari Pluto, Haumea, Makemake, dan Quaoar.

Keberadaan mereka yang ikut berkontribusi mendepak status Pluto sebagai planet di 2006. Kelima planet kerdil ini memiliki pasangan atau satelitnya masing-masing.

Pluto paling banyak memiliki satelit, yakni Charon, Nix, Styx, Kerberos, dan Hydra. Selain planet, astronom juga menemukan setidaknya ada 80 objek di Sabuk Kuiper yang saling berpasangan.

Sabuk Kuiper tidak hanya berisi planet kerdil dan komet saja. Astronom telah mengidentifikasi 2.000 objek luar angkasa di Sabuk Kuiper.

Beberapa dari mereka memiliki bentuk yang tak biasa, seperti Arrokoth. Arrokoth pertama kali ditemukan pada 2014 oleh NASA.

Kemudian pada 2019, pesawat luar angkasa New Horizons mengambil gambar Arrokoth secara detail, dimana sosoknya seperti manusia salju merah. Sejauh ini, Arrokoth adalah objek terjauh dan paling primitif yang pernah dijelajahi pesawat luar angkasa.

Astronom percaya bahwa masih ada jutaan objek di Sabuk Kuiper yang belum terdokumentasikan. Ditambah, masih ada ribuan objek berukuran lebih dari 100 kilometer di Sabuk Kuiper.

(Tifani)

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |