Menlu RI Dorong Aksi Tegas ASEAN Wujudkan Kawasan Bebas Senjata Nuklir, Soroti Komitmen China dan Ancaman Global

6 hours ago 7

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono, mengingatkan negara-negara ASEAN akan meningkatnya ancaman global terkait senjata nuklir.

Dalam pidatonya di Meeting of the Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ) Commission di Kuala Lumpur, Sugiono menekankan perlunya langkah konkret untuk memperkuat perjanjian kawasan bebas senjata nuklir dan menanggapi dinamika global yang semakin mengkhawatirkan.

"Kita menghadapi lanskap perlucutan senjata global yang sangat memprihatinkan," ujar Menlu Sugiono, seperti mengutip pernyataan resmi Kemlu RI, Rabu (9/7/2025). 

Ia menyoroti stagnasi dalam pengendalian senjata, meningkatnya jumlah serta daya hancur senjata nuklir, dan kemunduran komitmen negara-negara pemilik senjata nuklir terhadap Non-Proliferation Treaty (NPT).

Menlu Sugiono secara khusus mengecam serangan terhadap fasilitas nuklir yang berada di bawah pengawasan International Atomic Energy Agency (IAEA) di Iran.

Menurutnya, tindakan semacam itu—apapun alasannya—merupakan pelanggaran hukum internasional dan mengancam prinsip dasar NPT dan mandat IAEA.

"Ini memperbesar risiko salah perhitungan dan eskalasi yang berakibat fatal," katanya.

Dalam menghadapi ancaman tersebut, Menlu Sugiono menyerukan agar ASEAN tetap teguh dan terus mendorong visi kawasan Asia Tenggara bebas senjata nuklir.

Ia menegaskan bahwa implementasi penuh dari Treaty on the Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ) menjadi keharusan, termasuk dengan mendesak negara-negara pemilik senjata nuklir untuk menandatangani Protokol SEANWFZ tanpa syarat.

Menanti Komitmen Tiongkok

Indonesia secara khusus menyambut kesiapan Tiongkok untuk meratifikasi protokol SEANWFZ tanpa reservasi. Menlu Sugiono menilai ini sebagai langkah penting yang patut dijadikan prioritas.

"Dokumen yang diperlukan harus segera diselesaikan, dan isu-isu tertunda diselesaikan tanpa penundaan. Rencana kerja yang jelas dan berbatas waktu akan memastikan proses ini tidak berlarut-larut," tegasnya.

Menurutnya, kesediaan China akan menjadi tonggak penting dalam sejarah perjanjian ini, serta memberi contoh positif bagi negara-negara pemilik senjata nuklir lainnya untuk mengikuti jejak yang sama.

Selain itu, Indonesia mendorong ASEAN untuk memperkuat kerja sama dengan kawasan bebas senjata nuklir lainnya, seperti OPANAL di Amerika Latin dan Karibia. “Suara kolektif kita akan jauh lebih kuat dalam menyerukan perlucutan senjata global dan kepatuhan terhadap norma non-proliferasi,” katanya.

Menlu Sugiono juga menyampaikan dukungan penuh Indonesia atas aksesi Timor-Leste ke SEANWFZ. Ia mengapresiasi langkah Ketua Komisi SEANWFZ dalam mempercepat proses ini dan berharap penandatanganan resmi dapat dilakukan pada KTT ASEAN ke-47 Oktober mendatang.

"Aksesi Timor-Leste akan memperkuat cakupan geografis dan bobot politik dari perjanjian ini," tambahnya.

Read Entire Article