Menlu Sugiono Desak Aksi Nyata HAM di ASEAN: Tolak Standar Ganda, Soroti Palestina dan Perdagangan Manusia

5 hours ago 3

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono menegaskan pentingnya langkah konkret dalam memajukan hak asasi manusia (HAM) di Asia Tenggara. Seruan ini disampaikannya dalam pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ Meeting (AMM) dengan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam interaksi perdananya dengan AICHR, Menlu Sugiono menekankan bahwa pemajuan HAM tidak boleh berhenti pada deklarasi politik semata.

"Tugas kita sekarang adalah menerjemahkan komitmen tersebut ke dalam aksi nyata," tegasnya di hadapan para delegasi, seperti mengutip pernyataan resmi Kemlu RI, Rabu (9/7/2025). 

Indonesia mendorong AICHR untuk lebih responsif terhadap isu-isu HAM yang mendesak, seperti perdagangan manusia, kerusakan lingkungan, serta perlindungan terhadap kelompok rentan.

Menlu Sugiono juga menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor agar program-program AICHR memberi dampak langsung kepada masyarakat.

Lebih jauh, Indonesia mendesak agar AICHR tidak diam dalam menghadapi standar ganda dalam isu HAM di tingkat global.

"AICHR harus berani menolak standar ganda HAM, termasuk dalam kasus Palestina," ujarnya secara tegas, menyoroti ketidakadilan yang masih terjadi di kancah internasional.

Langkah Perkuat Pelindungan HAM

Di sisi lain, Indonesia menyambut baik pelaksanaan ASEAN Human Rights Dialogue dan peluncuran ASEAN Guidelines on the Implementation of the Non-Punishment Principle for Protection of Victims of Trafficking in Persons.

Menlu Sugiono menyebut keduanya sebagai langkah konkret dalam memperkuat perlindungan HAM dan nilai keadilan di kawasan.

Menlu Sugiono juga menyerukan penguatan kelembagaan AICHR dan kerja sama regional yang lebih erat agar nilai-nilai HAM dapat berjalan beriringan dengan pembangunan.

"HAM bukan sekadar norma, tetapi fondasi bagi kawasan yang damai, adil, dan inklusif," tandasnya.

Wakil Indonesia di AICHR, Anita A. Wahid, menambahkan bahwa Indonesia tengah menyusun dua deklarasi baru bersama AICHR, yakni mengenai hak atas lingkungan yang sehat serta hak atas pembangunan dan perdamaian. Ia menilai keterlibatan aktif Indonesia sebagai bukti komitmen dalam membumikan prinsip-prinsip HAM di ASEAN.

Dalam pertemuan tersebut, AICHR juga secara resmi menyampaikan Laporan Tahunan 2025 kepada forum AMM ke-58.

Dalam laporan itu, tercatat 16 program telah dijalankan selama periode Juli 2024–Juni 2025, dengan Indonesia menjadi negara paling aktif melalui enam kegiatan yang mencakup isu HAM sipil-politik, pembangunan, hingga lingkungan hidup.

Read Entire Article