Mengenal Apa itu Fenomena Aphelion: saat Bumi di Titik Terjauh dari Matahari

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar istilah Aphelion? Dalam dunia astronomi, Aphelion adalah sebuah fenomena yang menarik untuk dipelajari.

Fenomena aphelion ini berkaitan erat dengan posisi Bumi terhadap Matahari. Berikut ini ulasannya mengutip sejumlah sumber, Senin (7/7/2025):

Situs Forbes menyebut saat fenomena aphelion, Bumi mengorbit matahari dalam bentuk elips kecil — bentuk telur. Ada titik terjauhnya dari Matahari (aphelion) dan titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion).

Pada pukul 3:54 siang EDT hari Kamis, 3 Juli, planet Bumi akan mencapai aphelion. Jaraknya akan 94,5 juta mil (152 juta kilometer) dari Matahari. Enam bulan lalu, pada tanggal 4 Januari — aphelion — jarak tersebut 3,4% lebih kecil, yakni 91,5 juta mil  (147 juta kilometer) dari Matahari.

Secara sederhana, Aphelion adalah titik terjauh Bumi dari Matahari dalam orbitnya yang berbentuk elips. Orbit Bumi tidaklah bulat sempurna, melainkan sedikit lonjong, sehingga jarak antara Bumi dan Matahari selalu berubah sepanjang tahun. Fenomena ini menjadi siklus rutin yang terjadi setiap tahun.

Kapan Fenomena Aphelion Terjadi?

Situs almanac.com menyebut aphelion -- titik orbit Bumi yang terjauh dari Matahari --  selalu terjadi pada awal Juli, sekitar 2 minggu setelah titik balik matahari Juni.

Aphelion berasal dari bahasa Yunani kuno, di mana helios berarti "Matahari," apo berarti "jauh".

Berikut ini jadwal kemunculan aphelion:

2025: 3 Juli 2025 15:54

2026: 6 Juli 2026 13:30

Pada tahun 2025, Bumi akan berada pada jarak 94.502.939 mil dari Matahari pada aphelion. Jadi, Bumi berada sekitar 4.800.000 km (3.000.000 mil) lebih jauh dari Matahari pada bulan Juli dibandingkan pada bulan Januari.

Apakah Aphelion menyebabkan musim?

Bukan jarak dari Matahari yang menyebabkan musim di Bumi. Musim terjadi karena poros Bumi miring pada suatu sudut. Karena Bumi mengorbit Matahari dengan kemiringan itulah planet kita menerima lebih banyak atau lebih sedikit sinar langsung Matahari pada waktu yang berbeda dalam setahun. 

Apakah Aphelion Menyebabkan Suhu Lebih Dingin?

Meskipun Bumi berada lebih jauh dari Matahari saat aphelion, fenomena ini tidak secara signifikan menyebabkan suhu di Bumi menjadi lebih dingin. Perubahan suhu di Bumi lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kemiringan sumbu rotasi Bumi yang menentukan musim, serta faktor-faktor klimatologi lainnya.

Kemiringan sumbu rotasi Bumi menyebabkan berbagai belahan bumi menerima jumlah sinar matahari yang berbeda sepanjang tahun. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya musim yang berbeda di berbagai wilayah.

Selain itu, faktor-faktor cuaca lokal juga dapat memengaruhi suhu di suatu wilayah. Contohnya, udara dingin yang mungkin dirasakan di beberapa wilayah Indonesia pada bulan Juli lebih berkaitan dengan awal musim kemarau dan faktor-faktor cuaca lokal daripada Aphelion.

Apa Saja Dampak dari Fenomena Aphelion?

Dampak utama aphelion adalah diameter tampak Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dari biasanya. Namun, perubahan ini tidak cukup besar untuk dirasakan secara langsung oleh kebanyakan orang. Aphelion juga tidak menyebabkan perubahan musim atau perubahan iklim yang signifikan.

Perubahan diameter tampak Matahari ini sangat kecil sehingga sulit dibedakan dengan mata telanjang. Untuk mengamatinya, diperlukan alat bantu seperti teleskop atau kamera dengan lensa yang kuat.

Secara keseluruhan, Aphelion adalah fenomena alamiah yang tidak memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari. Perubahan suhu dan cuaca yang kita rasakan sehari-hari lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang lebih kompleks.

Read Entire Article