Israel Gempur 3 Pelabuhan dan Pembangkit Listrik di Yaman

1 day ago 9

Liputan6.com, Sanaa - Militer Israel pada Senin pagi mengumumkan telah melancarkan serangan ke sejumlah target kelompok Houthi di Yaman, termasuk tiga pelabuhan penting serta sebuah pembangkit listrik. Ini menjadi serangan pertama Israel ke wilayah Yaman dalam hampir sebulan terakhir.

Menurut keterangan resmi, serangan ini menyasar pelabuhan Hodeidah, Ras Isa, Salif, serta pembangkit listrik di Ras Qantib. Israel menyebut operasi ini sebagai balasan atas rentetan serangan yang terus dilakukan Houthi ke wilayahnya, dikutip dari laman Japan Today, Senin (7/7/2025).

Sejak konflik di Gaza pecah pada Oktober 2023, kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran rutin meluncurkan serangan roket dan drone ke Israel. Mereka juga menggempur kapal-kapal di Laut Merah, mengganggu jalur perdagangan internasional, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Meski begitu, mayoritas dari puluhan rudal dan drone yang diluncurkan berhasil dicegat atau gagal mencapai sasaran.

Dalam serangan terbarunya, Israel juga menargetkan kapal Galaxy Leader yang tengah berlabuh di pelabuhan Ras Isa. Kapal tersebut sebelumnya direbut Houthi pada akhir 2023. Militer Israel menuduh Houthi memasang sistem radar di kapal itu untuk memantau pergerakan kapal di laut internasional guna mendukung operasi mereka.

Sementara itu, juru bicara militer Houthi mengklaim sistem pertahanan udara mereka berhasil merespons serangan Israel dengan meluncurkan sejumlah rudal permukaan-ke-udara buatan lokal.

Warga di Hodeidah mengatakan kepada Reuters bahwa serangan udara Israel memadamkan pembangkit listrik utama kota tersebut, membuat Hodeidah gelap gulita. Hingga kini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa.

Houthi Yaman merilis rekaman kebakaran hebat di pabrik semen usai digempur Israel di Hodeida, Senin malam. Serangan ini balasan atas rudal Houthi yang sehari sebelumnya menghantam akses jalan Bandara Ben Gurion, Israel.

Serangan Intens di Hodeidah

TV Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa Israel melancarkan serangan intens di Hodeidah, hanya beberapa saat setelah militer Israel mengeluarkan peringatan agar warga mengevakuasi diri dari tiga pelabuhan di Yaman.

Serangan ini terjadi beberapa jam setelah sebuah kapal dihantam serangan di lepas pantai Hodeidah hingga kemasukan air, memaksa awak kapal untuk meninggalkannya. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab, namun perusahaan keamanan Ambrey menilai insiden itu sesuai dengan pola serangan Houthi.

Selain Houthi, Israel juga telah menggempur kelompok sekutu Iran lain di kawasan, seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Palestina. Namun hingga kini, Houthi serta kelompok bersenjata pro-Iran di Irak masih tetap bertahan.

Di bawah komando Abdul Malik al-Houthi, kelompok Houthi yang dulunya hanyalah milisi bersandal dari pegunungan, kini telah berubah menjadi kekuatan besar dengan puluhan ribu pejuang serta persenjataan canggih, termasuk drone bersenjata dan rudal balistik. Arab Saudi dan negara Barat meyakini senjata itu datang dari Iran, meski Teheran terus membantah tuduhan tersebut.

Read Entire Article