:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5278954/original/078389200_1752123894-20250710-Ukraina-AP_1.jpg)
1/7
Orang-orang beristirahat di sebuah stasiun kereta bawah tanah, yang digunakan sebagai tempat perlindungan bom, selama serangan Rusia di Kyiv, Ukraina, Kamis dini hari, 10 Juli 2025. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5278955/original/039561700_1752123895-20250710-Ukraina-AP_2.jpg)
1/7
Rentetan serangan Rusia menghantam wilayah Kyiv, ibu kota Ukraina, pada Kamis (10/7) dini hari. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5278956/original/004215900_1752123896-20250710-Ukraina-AP_3.jpg)
1/7
Kepala administrasi militer Kyiv, Tymur Tkachenko, dalam pernyataannya menyebut jumlah korban luka bertambah menjadi 11 orang. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5278957/original/059444500_1752123896-20250710-Ukraina-AP_4.jpg)
1/7
Otoritas Kyiv memperingatkan serangan rudal dan pesawat tanpa awak (drone) Moskow masih akan menghujani wilayah tersebut. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5278958/original/012027500_1752123897-20250710-Ukraina-AP_5.jpg)
1/7
Puluhan warga Kyiv memilih berlindung di dalam stasiun kereta bawah tanah, mereka membawa alas tikar dan barang berharga lainnya untuk beristirahat sambil menunggu serangan selesai. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5278959/original/074825200_1752123897-20250710-Ukraina-AP_6.jpg)
1/7
Serangan terbaru Rusia ini terjadi sehari setelah serangan rudal dan drone besar-besaran menghujani wilayah Ukraina bagian barat yang menewaskan satu warga sipil. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5278960/original/040403400_1752123898-20250710-Ukraina-AP_7.jpg)
1/7
Serangan rudal dan drone Rusia itu disebut sebagai serangan udara tunggal terbesar di Ukraina sejak invasi skala penuh dimulai pada Februari 2022. (AP Photo/Efrem Lukatsky)