Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump mengutuk penembakan yang menewaskan dua staf Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Washington, DC, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (21/5/2025) malam.
"Pembunuhan mengerikan di DC, yang jelas bermotif antisemitisme, harus dihentikan, SEKARANG JUGA!" tulisnya platform media sosial Truth Social. "Kebencian dan Radikalisme tidak punya tempat di AS."
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia sangat berduka atas keluarga para korban, yang kehilangan orang-orang tercinta mereka karena pembunuh antisemitisme yang keji.
Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan bahwa dia merasa sangat hancur atas apa yang terjadi di ibu kota AS.
"Ini adalah tindakan kebencian yang keji, tindakan antisemitisme, yang telah merenggut nyawa dua pegawai muda kedutaan besar Israel," ujarnya seperti dikutip dari Al Jazeera.
Kanselir Jerman Friedrich Merz dalam unggahan di X menyebut penembakan ini sebagai tindakan keji, seraya menambahkan, "Kita harus mengasumsikan adanya motif antisemitisme."
Merespons penembakan, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaya Kallas mengatakan, "Terkejut atas penembakan dua staf kedutaan Israel di Washington DC. Tidak ada dan tidak seharusnya ada tempat dalam masyarakat kita untuk kebencian, ekstremisme, atau antisemitisme. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan rakyat Israel."
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menuturkan, "Pembunuhan dua anggota kedutaan Israel di dekat Museum Yahudi di Washington adalah tindakan biadab antisemitisme yang menjijikkan. Tidak ada yang bisa membenarkan kekerasan seperti itu. Doa saya bersama orang-orang terdekat mereka, rekan kerja mereka, dan Negara Israel."
"Saya mengutuk keras serangan bersenjata yang mengerikan yang menewaskan dua staf kedutaan Israel di Washington DC tadi malam. Simpati terdalam saya sampaikan kepada keluarga dan teman-teman pasangan tersebut, serta kepada rakyat Israel. Tidak boleh ada tempat sama sekali untuk kekerasan atau kebencian," tegas Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin.
Korban Adalah Pasangan Kekasih
Petugas kepolisian menerima beberapa laporan terkait penembakan yang terjadi di dekat Capital Jewish Museum pada Rabu sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
Kedua korban, seorang pria dan seorang wanita, sedang meninggalkan sebuah acara di museum yang terletak di kawasan 3rd Street dan F Street, wilayah Northwest, Washington DC — dekat dengan kantor FBI dan kantor Jaksa Agung AS — ketika pelaku melepaskan tembakan. Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Metropolitan Washington Pamela Smith.
Petugas medis darurat menemukan kedua korban dalam keadaan tidak sadarkan diri dan tidak bernapas. Meski upaya penyelamatan jiwa telah dilakukan, keduanya dinyatakan meninggal dunia.
Menurut keterangan kepolisian, setelah melakukan penembakan, tersangka masuk ke dalam museum dan ditahan oleh petugas keamanan.
"Setelah diborgol, tersangka menunjukkan lokasi tempat dia membuang senjatanya dan senjata itu telah ditemukan. Dia juga mengindikasikan bahwa dirinyalah yang melakukan tindakan tersebut," tutur Smith.
Acara di Capital Jewish Museum yang dihadiri kedua korban diselenggarakan oleh American Jewish Committee, sebuah organisasi advokasi yang mendukung Israel dan memerangi antisemitisme.
Undangan online untuk acara ini menyebutnya sebagai Young Diplomats Reception. Acara ini digambarkan sebagai ajang pertemuan antara para profesional Yahudi berusia 22 hingga 45 tahun dengan komunitas diplomatik di Washington.
Tentang Korban
Kedua korban telah diidentifikasi oleh Kedutaan Besar Israel di Washington DC sebagai Yaron Lischinsky dan Sarah Lynn Milgrim.
Keduanya merupakan anggota staf kedutaan. Duta Besar Israel untuk AS Yechiel Leiter mengatakan bahwa kedua staf muda tersebut adalah pasangan yang sedang bersiap untuk bertunangan.
"Pria muda itu membeli cincin minggu ini dengan niat untuk melamar kekasihnya minggu depan di Yerusalem," ungkap Leiter.
Seorang sumber diplomatik Jerman menuturkan kepada kantor berita AFP bahwa korban laki-laki juga memegang paspor Jerman.
Sementara itu, mantan Dubes Israel untuk AS Mike Herzog mengungkapkan kepada Radio Militer Israel bahwa korban perempuan adalah pegawai kedutaan berkewarganegaraan AS, sementara korban laki-laki adalah warga negara Israel.
Tersangka Penembakan Ditangkap
Tersangka penembakan telah diidentifikasi sebagai Elias Rodriguez, pria berusia 30 tahun yang berasal dari Chicago, Illinois.
Dalam laporan dari lokasi penembakan, jurnalis Al Jazeera Heidi-Zhou Castro menyampaikan bahwa tersangka sebelumnya tidak berada dalam pantauan otoritas setempat.
"Dia bukan sosok yang dikenal. Tidak ada kewaspadaan yang ditingkatkan sebelum kejadian ini terjadi," kata Castro.
Sampai saat ini, pihak kepolisian belum mengonfirmasi motif apa pun terkait aksi penembakan.
Dalam pernyataan pada Kamis, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyalahkan hasutan antisemitisme terhadap Israel dan Yahudi di seluruh dunia sejak serangan yang dipimpin oleh Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023.
Smith mengaku bahwa saat tersangka ditangkap, dia meneriakkan, "Bebaskan Palestin, bebaskan Palestina."
Wakil Direktur FBI Don Bongino mengungkapkan bahwa tersangka sedang diinterogasi oleh pihak kepolisian dan FBI.
"Indikasi awal menunjukkan bahwa ini adalah tindakan kekerasan yang ditargetkan," tulisnya dalam sebuah unggahan di X.