Liputan6.com, Moskow - Ada momen menarik dalam konferensi pers bersama antara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (14/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Putin mengisahkan cerita lucu saat dirinya mengajak Anwar berkeliling Kremlin. Ketika keduanya berada di St. Andrew’s Hall, Putin menunjukkan Anwar tiga singgasana kekaisaran, yang dulu digunakan oleh keluarga Kekaisaran Rusia.
Putin mengatakan bahwa satu singgasana digunakan oleh tsar dan satu lainnya oleh istrinya atau yang disebut pula tsarina. Lalu dia bertanya pada Anwar, kira-kira yang satunya lagi untuk siapa?
"Tanpa pikir panjang, perdana menteri menjawab 'untuk istri kedua'," kata Putin yang langsung disambut gelak tawa dari Anwar dan delegasi kedua negara dikutip dari video yang dipublikasikan AP.
"Saya harap perdana menteri tidak marah karena saya mengatakan hal ini, tapi itu adalah jawaban dari seorang muslim sejati, dari perwakilan budaya Islam."
Putin menambahkan, "Saya harus sampaikan bahwa meskipun nilai-nilai tradisional kita mungkin berbeda dalam beberapa hal, pertukaran informasi tetap membawa manfaat bagi kedua belah pihak."
Respons Anwar Ibrahim
Setelah Putin selesai bicara, Anwar yang masih tidak kuasa menahan tawa menuturkan, "Saya harus merespons ini. Saya hanya punya satu istri, tuan presiden."
Anwar lebih lanjut menjelaskan bahwa dia kemudian menyadari singgasana ketiga diperuntukkan bagi ibu sang tsar.
Kunjungan Anwar ke Rusia berlangsung pada 13-16 Mei.
Anwar dalam kesempatan terpisah mengatakan bahwa dia menyinggung soal tragedi Malaysia Airlines MH17 dalam pertemuannya dengan Putin setelah pada Senin (12/5), Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menyimpulkan Rusia adalah pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu. Pesawat nahas tujuan Amsterdam ke Kuala Lumpur tersebut jatuh pada 17 Juli 2014 setelah ditembak rudal di Ukraina timur.
"Saya telah bangkitkan keputusan Majlis Pertubuhan Penerbangan Awam Antarabangsa (ICAO) berhubung insiden pesawat MH17 secara terus di hadapan Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pertemuan dua hala kami di Kremlin hari ini. Ini merupakan ruang penting untuk kita mendapatkan penjelasan terus daripada Kerajaan Rusia mengenai keputusan ICAO. Malaysia kekal dengan pendirian bahawa kebenaran dan keadilan harus terus diperjuangkan dengan menuntut kerjasama semua pihak dalam memastikan siasatan serta proses yang bebas dan adil. Malaysia akan terus bersuara secara berprinsip dan tegas demi memastikan keadilan buat mangsa dan keluarga mereka yang terkesan dengan insiden pilu ini," sebut Anwar dalam pernyataannya via Facebook.
Menurut Anwar, Putin membantah pihaknya tidak bersedia bekerja sama dalam investigasi tragedi MH17.
"Tapi dia tidak mampu bekerja sama dengan mana-mana badan yang dia anggap atau Rusia anggap sebagai tidak bebas," tutur Anwar.
Rusia sendiri menolak keputusan ICAO mengenai tragedi yang menewaskan seluruh 298 penumpang dan awak, dengan menyebutnya bias.
"Saya tidak akan mengomentari ini. Posisi kami jelas. Rusia bukan pihak yang ikut serta dalam penyelidikan insiden ini. Oleh karena itu, kami tidak menerima kesimpulan yang bias," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa (13/5).