Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dirawat di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia pada Selasa (27/5) karena kelelahan.
Sebuah sumber pemerintah Malaysia kepada AFP mengatakan sultan "dirawat di sela-sela pertemuan ASEAN Summit/KTT ASEAN-GCC dan KTT ASEAN-GCC-China" karena kelelahan.
Sultan Brunei tengah berada di Kuala Lumpur bersama para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) lainnya, yang pada hari Selasa (27/5) bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang serta pejabat dari Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan Kerja Sama Teluk.
Ketika ditanya dalam konferensi pers apakah sultan dirawat di rumah sakit, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menjawab: "Ya, dia merasa agak, jadi dia beristirahat di (National Heart Institute)."
Kendati demikian kantor Sultan Brunei menegaskan bahwa raja yang paling lama berkuasa di dunia ini dalam kondisi "sehat".
Bagaimana kondisi terkini Sultan Brunei?
"Alhamdulillah, kondisi Yang Mulia dilaporkan stabil dan dalam keadaan baik. Namun, Beliau masih memerlukan pemantauan oleh tim medis. Saat ini, Yang Mulia didampingi oleh Raja Isteri Pengiran Anak Saleha (istrinya)," ujar PM Malaysia Anwar Ibrahim yang menjenguk Sultan Hassanal Bolkiah bersama sang istri, Dr Wan Azizah Wan Ismail, seperti dikutip dari pernyataan tertulis di akun Instagram @anwaribrahim_my, Rabu (28/5/2025).
Doa untuk Sultan Brunei
Dalam pernyataannya, PM Anwar Ibrahim mengatakan arahan medis bahwa Sultan Brunei tak bisa menerima tamu untuk saat ini.
"Pihak medis telah mengimbau Yang Mulia (Sultan Brunei) untuk sementara waktu tidak menerima tamu, kecuali dari Keluarga Kerajaan Brunei, guna memastikan proses pemulihan dapat berjalan lancar," jelas PM Anwar Ibrahim dalam pernyataan publiknya.
Pada kesempatan tersebut, PM Anwar Ibrahim tak lupa mendoakan Sultan Hassanal Bolkiah agar segerah pulih dari kondisi yang dialaminya.
"... mengajak seluruh masyarakat Malaysia untuk turut mendoakan agar Yang Mulia (Sultan Brunei) segera diberikan afiyah dan senantiasa dalam lindungan serta keberkahan Allah SWT," imbuhnya.
Sebagai informasi, afiyah berasal dari bahasa Arab al-Afiyah yang berarti keselamatan, perlindungan, atau kesejahteraan secara umum.
Adapun saat ini Sultan Brunei dirawat di National Heart Institute (Institut Jantung Negara), Rumah sakit tersebut merupakan fasilitas yang ditunjuk untuk perawatan VIP selama ASEAN Summit/KTT ASEAN, kata sumber AFP.
Adapun Institut Jantung Negara menolak memberikan komentar.
Jadwal Padat Sultan Brunei
Sultan yang berusia 78 tahun itu tiba di Kuala Lumpur pada Minggu (25/5), menurut rekaman dari kantor berita nasional Malaysia.
Dia adalah pemimpin terakhir yang tiba di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) pada Senin (26/5) pagi untuk ASEAN summit atau KTT ASEAN ke-46, tetapi terlihat dalam semangat yang baik, tersenyum dan berhenti untuk berbincang cukup lama sebelum memasuki venue bersama Anwar.
Jadwal yang padat membuat para pemimpin membahas tarif AS, konflik Myanmar, serta lamaran Timor Leste untuk bergabung dengan blok tersebut, di antara topik lainnya.
Setelah berganti pakaian dengan kemeja batik tradisional yang serasi, para pemimpin kembali ke KLCC untuk menghadiri makan malam mewah, bersama PM Li dan pejabat GCC—blok regional yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Pada Selasa (27/5), ASEAN pertama kali bertemu dengan GCC di pagi hari, sebelum kedua blok tersebut bergabung dengan China pukul 3 sore waktu setempat.
Rekaman AFP sekitar tengah hari menunjukkan Sultan Brunei berjalan cepat tetapi terlihat lelah, dikelilingi oleh rombongannya.
Harapan Atas KTT ASEAN
KTT ASEAN ke-46 diharapkan tetap berjalan lancar meskipun adanya insiden Sultan Brunei dirawat di rumah sakit. Delegasi dari berbagai negara anggota ASEAN dan mitra dialog terus melakukan pertemuan dan membahas isu-isu penting terkait kerjasama regional. Namun, ketidakhadiran Sultan Hassanal Bolkiah menjadi perhatian tersendiri.
Pertemuan dengan negara-negara anggota ASEAN-GCC (Dewan Kerja Sama Teluk) dan ASEAN-GCC-China menjadi agenda penting dalam KTT kali ini. Kehadiran Sultan Brunei sangat diharapkan dalam pertemuan-pertemuan tersebut, mengingat perannya sebagai salah satu pemimpin senior di kawasan.
Adapun KTT ASEAN ke-46 diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting yang bermanfaat bagi seluruh negara anggota. Stabilitas dan kerjasama regional menjadi fokus utama dalam pertemuan ini, di tengah berbagai tantangan global yang dihadapi.