Konser Bingah Yura Yunita Libatkan Penyandang Disabilitas Lantunkan Lagu 'Merakit'

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Yura Yunita adalah salah satu solois Indonesia yang dikenal memiliki kedekatan dengan teman-teman penyandang disabilitas.

Dalam beberapa penampilannya, ia kerap menyelipkan pesan inklusif dan mengajak serta para difabel untuk tampil.

Begitu pula dalam konser terbarunya bertajuk Bingah yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 2 Februari 2025).

Menutup konser megahnya, perempuan kelahiran Bandung, 9 Juni 1991 itu menyanyikan lagu berjudul Merakit bersama para penyandang disabilitas.

Seperti diketahui lagu, Merakit adalah salah satu lagu Yura Yunita yang terinspirasi dari seorang gadis dengan disabilitas netra bernama Delia. Bahkan, Delia tampil dalam video klip lagu tersebut.

“Tuhan mempertemukan aku dengan Delia saat aku di titik terendah. Ternyata jika kita membuka hati, banyak hal untuk kita pelajari. Kayaknya kalau aku gak ketemu Delia mungkin gak ada lagu dan album Merakit ini,” kata Yura dalam acara Merakit Ruang Kolaborasi, Minggu (15/12/2019).

Dalam potongan video konser Bingah di Instagram stories yang diunggah ulang oleh Yura, terlihat beberapa penyandang disabilitas memasuki panggung. Ada yang menggunakan kursi roda, ada yang dituntun karena merupakan penyandang disabilitas netra, dan ada pula ragam disabilitas lainnya.

Dalam balutan pakaian serba putih, teman-teman disabilitas itu bernyanyi bersama Yura di atas panggung dan ditaburi gemerlap confetti.

“Kita terus maju yakini diriku, yakini dirimu, semesta 'kan bantu merakit mimpiku, merakit mimpimu melesatlah seperti peluru,” mengutip potongan lirik lagu Merakit.

Penyanyi Yura Yunita menggelar sebuah acara dengan para disabilitas. Yura mengajak teman disabilitas berkolaborasi dan mengikuti beberapa acara workshop.

Serba-serbi Konser Bingah

Bungah dinilai lebih dari sekadar konser musik, pertunjukan ini menghadirkan perpaduan apik antara tata panggung megah, aransemen musik emosional, serta kejutan-kejutan yang menggugah ribuan hati penonton.

Konser tunggal Yura Yunita dihadiri sekitar 6.500 penggemarnya. Konser ini juga menjadi perayaan 10 tahun perjalanan Yura Yunita di industri musik Tanah Air. Sekitar 28 lagu dari tiga album dinyanyikan penyanyi berusia 33 tahun ini.

Kantara Creative selaku promotor dan sutradara kreatif bersama Yura serta Donne Maula, berhasil meramu sebuah pertunjukan yang tidak henti membuat penontonnya terpukau dari lagu pertama hingga lagu ke-28, seperti mengutip Showbiz Liputan6.com.

Padukan Budaya Tradisional dan Modern

Di pembukaan konser, Yura terlihat melayang di atas para penonton dengan mengenakan pakaian adat Sunda serba hijau.

Ragam elemen budaya tradisional Indonesia dipadukan dengan modernitas, terasa kental mulai dari gerbang utama area konser hingga di dalam balutan pertunjukan.

Dibagi dalam empat babak penuh makna, kemunculan legenda hidup Iwan Fals sebagai penjalin cerita menjadi salah satu elemen tak terduga yang membawa dimensi emosional dengan narasi filosofis yang mendalam.

“Ide-ide liar Yura dan Donne, sangat sejalan dengan komitmen Kantara Creative untuk menginterpretasikan karya musik menjadi visual dan pengalaman tak terlupakan bagi setiap penonton yang datang,” ujar Roan Y. Anprira selaku Creative Director Kantara Creative & Executive Producer Konser Bingah.

Bukan Sekadar Konser Musik

Konser yang dimulai tepat pukul 15.00 WIB ini langsung menghadirkan suasana magis sejak awal. Sayup-sayup ucapan selamat datang dalam bahasa Sunda menggema di area konser, membangun atmosfer hangat bagi ribuan penonton yang hadir.

Dibuka dengan lagu Tenang, Yura langsung menyihir penonton dengan vokalnya yang merdu. Atmosfer berubah drastis saat ia melanjutkan dengan lagu “Harus Bahagia” menciptakan gelombang energi yang mengalir deras di antara penonton.

Konser Bingah bukan hanya tentang musik, tetapi juga perayaan budaya. Sepanjang pertunjukan, berbagai elemen seni tradisional Indonesia dipadukan secara harmonis dengan tata panggung modern. Para penari Jaipong, Sisingaan, hingga perkusi tradisional mengisi pertunjukan, memberikan pengalaman visual yang sarat makna.

Kejutan lainnya datang dari kolaborasi dengan sejumlah musisi ternama. Kehadiran Sal Priadi dalam lagu "Pekat" menambah kedalaman emosi di panggung. Tak hanya itu, Yura juga menghadirkan momen emosional saat diva legendaris Ruth Sahanaya muncul tiba-tiba membawakan "Keliru" sebagai persembahan khusus untuk ibunda Yura. Tak ketinggalan, Gempi dengan suara khasnya—turut serta menyanyikan lagu bersama Yura, menciptakan suasana manis yang mencuri hati penonton.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |