Jerman Tempatkan Pasukan Permanen di Luar Negeri, Pertama Kali Sejak Perang Dunia II

1 week ago 26

Liputan6.com, Berlin - Kanselir Friedrich Merz meresmikan satu brigade Jerman di Lithuania pada Kamis (22/5/2025). Brigade ini bertujuan untuk membantu melindungi sayap timur NATO.

"Keamanan sekutu kami di Baltik juga adalah keamanan kami sendiri," ujarnya di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut terhadap agresi Rusia seperti dilansir CNN.

Penempatan pasukan ini menandai pertama kalinya sebuah brigade Jerman ditempatkan secara permanen di luar wilayah Jerman sejak Perang Dunia II.

"Ini adalah hari yang bersejarah," ujar Presiden Lithuania Gitanas Nauseda. "Ini adalah simbol dari kepercayaan, tanggung jawab, dan aksi."

Sejak tahun 2017, Jerman telah menempatkan pasukannya di Lithuania — negara yang berbatasan langsung dengan Kaliningrad milik Rusia dan Belarus, sekutu Moskow, sebagai bagian dari upaya mengamankan wilayah timur NATO. Namun, pembentukan brigade baru ini menandai peningkatan keterlibatan Jerman secara signifikan.

Tim pendahuluan untuk pembentukan brigade ini mulai bekerja lebih dari satu tahun yang lalu. Pada musim gugur lalu, tim ini berkembang menjadi staf aktivasi yang terdiri dari sekitar 250 personel. Brigade ini diperkirakan akan mencapai kekuatan penuh sebanyak sekitar 5.000 personel pada akhir tahun 2027. Pasukan akan ditempatkan di dua lokasi: Rukla dan Rudninkai.

Sebagai bagian dari upacara peresmian yang digelar pada Kamis sore yang diguyur hujan, puluhan helikopter militer meraung-raung di atas alun-alun katedral di pusat ibu kota Lithuania, Vilnius. Acara tersebut dihadiri ratusan tentara dan warga sipil. Dalam pidatonya, Kanselir Merz menegaskan pula bahwa "melindungi Vilnius adalah melindungi Berlin."

Memperkuat Bundeswehr

Merz menjelaskan lebih jauh bahwa selain pembentukan brigade baru, "Jerman sedang berinvestasi besar-besaran dalam angkatan bersenjatanya sendiri."

Bundeswehr adalah nama resmi angkatan bersenjata Jerman. Istilah ini mencakup seluruh cabang militer Jerman: angkatan darat (Heer), angkatan laut (Marine), angkatan udara (Luftwaffe), serta layanan medis dan logistik terpadu.

"Dengan ini, kami juga ingin mengirimkan sinyal kepada para sekutu kami: marilah kita sekarang berinvestasi dengan penuh tekad untuk keamanan kita sendiri,” tambahnya. "Bersama mitra-mitra kami, kami bertekad untuk mempertahankan wilayah aliansi dari setiap — setiap — bentuk agresi."

Tak lama setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 2022, kanselir Jerman saat itu, Olaf Scholz, berjanji meningkatkan belanja pertahanan Jerman hingga mencapai target NATO saat ini sebesar 2 persen dari produk domestik bruto dan mengumumkan pembentukan dana khusus sebesar 100 miliar euro untuk memodernisasi Bundeswehr.

Jerman berhasil mencapai target berkat dana khusus tersebut, namun dana itu akan habis pada tahun 2027. Bahkan sebelum resmi menjabat awal bulan ini, koalisi pemerintahan baru sudah mendorong rencana melalui parlemen untuk memungkinkan peningkatan belanja pertahanan dengan melonggarkan aturan ketat terkait utang.

Merz, kanselir pertama yang pernah bertugas di Bundeswehr, mengatakan kepada parlemen pekan lalu bahwa pemerintah di masa depan akan menyediakan semua pembiayaan yang dibutuhkan Bundeswehr untuk menjadi angkatan darat konvensional terkuat di Eropa.

Lithuania Akan Alokasikan Lebih dari 5 Persen untuk Pertahanan

Lithuania mengatakan pada Januari bahwa mereka akan menaikkan belanja pertahanannya menjadi antara 5 hingga 6 persen dari produk domestik bruto mulai tahun depan, dari sebelumnya sedikit di atas 3 persen. Hal ini menjadikannya negara NATO pertama yang berjanji mencapai target 5 persen yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Saat ini sedang dirancang sebuah rencana agar semua sekutu menargetkan belanja pertahanan sebesar 3,5 persen dari produk domestik bruto pada 2032, ditambah tambahan 1,5 persen untuk hal-hal yang berpotensi terkait pertahanan seperti infrastruktur — jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan laut.

Merz saat berada di Lithuania juga mengungkapkan bahwa angka-angka tersebut "terlihat masuk akal bagi kami, juga tampak dapat dicapai — setidaknya dalam rentang waktu hingga 2032 yang telah ditetapkan."

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan awal pekan ini bahwa rencananya adalah meningkatkan belanja pertahanan sebesar 0,2 poin persen setiap tahun selama lima sampai tujuh tahun.

Read Entire Article