Delapan Fakta di Balik Donald Trump Terima Pesawat Mewah Qatar Jadi Air Force One

1 week ago 24

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat (AS) telah resmi menerima hadiah pesawat mewah dari Qatar yang telah digembar-gemborkan beberapa waktu lalu.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyatakan menerima sebuah jet mewah Boeing 747 dari Qatar untuk digunakan oleh Presiden Donald Trump sebagai Air Force One. Demikian disampaikan Pentagon pada Rabu (21/5/2025), di tengah derasnya pertanyaan mengenai etika dan legalitas menerima hadiah mahal dari negara asing.

Berikut ini delapan fakta di balik penerimaan AS atas pesawat mewah Qatar untuk dijadikan Air Force One, mengutip situs Time dan NPR, Kamis (22/5/2025):

1. Pesawat Boeing 747 dari Qatar Bakal Dimodifikasi Jadi Air Force One Alias Pesawat Kepresidenan AS

Pentagon mengatakan pada hari Rabu (22/5) bahwa mereka telah secara resmi menerima pesawat mewah dari Qatar yang menurut Presiden Donald Trump akan dimodifikasi untuk digunakan sebagai Air Force One selama masa jabatannya.

"Menteri Pertahanan telah menerima Boeing 747 dari Qatar sesuai dengan semua aturan dan regulasi federal,” kata juru bicara Pentagon Sean Parnell.

"Departemen Pertahanan akan bekerja untuk memastikan langkah-langkah keamanan yang tepat dan persyaratan misi fungsional dipertimbangkan untuk pesawat yang digunakan untuk mengangkut Presiden Amerika Serikat.”

2. Pesawat Sudah Tiba di AS

Pesawat mewah Boeing 747 yang dihadiahkan kepada pemerintah AS oleh Qatar kini bersiaga di bandara San Antonio, Texas, menunggu perbaikan khusus dari kontraktor pertahanan sehingga Presiden Trump dapat menggunakannya sebagai Air Force One berikutnya.

3. Pesawat Bernilai $400 Juta Sekitar Rp6,5 Triliun

Pesawat itu diperkirakan bernilai sekitar $400 juta atau sekitar Rp6,5 triliun, menjadikannya salah satu hadiah paling berharga yang pernah diterima oleh pemerintah AS, dan akan memerlukan peningkatan ekstensif sebelum dapat digunakan untuk perjalanan kepresidenan.

4. Transaksi yang Memicu Kekhawatiran Risiko Keamanan

Transaksi tersebut telah menimbulkan kekhawatiran etika dari Demokrat dan beberapa Republik, yang khawatir bahwa itu bisa menjadi upaya pemerintah asing untuk mendapatkan dukungan dari Pemerintahan Trump.

Pakar keamanan nasional juga telah memperingatkan bahwa menerima pesawat bekas dari pemerintah lain untuk digunakan sebagai pesawat kepresidenan dapat menimbulkan risiko keamanan. Mereka mengatakan bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki dan memasang sistem keamanan dan komunikasi yang ditingkatkan, dan peningkatan tersebut dapat menghabiskan biaya lebih dari $1 miliar.

Biasanya, Kongres meninjau dan menyetujui pengeluaran untuk program Pentagon yang baru.

Garis waktu itu berarti mungkin tidak akan siap hingga Trump lengser dari jabatannya. Jalan pintas dalam perbaikan dapat menimbulkan risiko keamanan nasional, kata para ahli.

5. Donald Trump Berdalih Hadiah Qatar Hemat Pajak AS

Trump telah berulang kali membela hadiah tersebut sebagai "isyarat" atau "sumbangan" dari keluarga kerajaan Qatar, yang menjamunya minggu lalu selama kunjungannya ke Timur Tengah, dengan mengklaim bahwa transaksi tersebut akan menghemat pajak warga Amerika karena pemerintah AS tidak membayar pesawat tersebut.

Trump telah lama mencari cara untuk mengganti pesawat kepresidenan yang sudah tua setelah ia diberi tahu bahwa Boeing tidak dapat mengirimkan jet baru selama dua tahun lagi.

"Saya tidak akan pernah menolak tawaran semacam itu," kata Trump pada 12 Mei. "Maksud saya, saya bisa menjadi orang bodoh dan berkata, 'Tidak, kami tidak menginginkan pesawat yang sangat mahal dan gratis.' Namun, menurut saya itu adalah tindakan yang baik."

6. Pesawat Akan Diberikan ke Presidential Library Usai Masa Jabatan Donald Trump

Trump mengatakan bahwa pesawat itu akan diberikan kepada presidential library setelah ia meninggalkan jabatannya.

7. Qatar Bantah Menyuap Donald Trump dengan Pesawat Mewah

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, pada hari Senin menolak gagasan bahwa negaranya berupaya memengaruhi Trump.

"Saya tidak tahu mengapa orang-orang berpikir ini dianggap sebagai suap atau dianggap sebagai sesuatu yang ingin dibeli dan dipengaruhi oleh Qatar melalui Pemerintahan ini," katanya. "Sejujurnya, saya tidak melihat alasan yang sah untuk itu." "Kami adalah negara yang ingin menjalin kemitraan dan persahabatan yang kuat, dan apa pun yang kami berikan kepada negara mana pun, diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap kemitraan ini dan merupakan hubungan dua arah," imbuhnya. "Hal ini saling menguntungkan bagi Qatar dan Amerika Serikat."

8. Rincian Modifikasi Pesawat Baru untuk Air Force One Masih Dirahasiakan Angkatan Udara AS 

Angkatan Udara AS mengatakan akan memodifikasi pesawat tersebut tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pesawat atau jadwalnya. Troy Meink, sekretaris Angkatan Udara, mengatakan pada hari Selasa (21/5) selama kesaksian di Senat bahwa "setiap pesawat sipil akan memerlukan modifikasi yang signifikan untuk melakukannya.”

"Kami akan memastikan bahwa kami melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keamanan pesawat," imbuh Meink. "Saya akan menjelaskannya dengan jelas dan membahasnya dengan sekretaris [Pertahanan] hingga Presiden jika perlu jika kami merasa ada ancaman yang tidak dapat kami tangani."

Read Entire Article