Aplikasi Kesehatan di Indonesia Harus Inklusif agar Lulus Uji Regulatory Sandbox

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Startup atau aplikasi kesehatan di Indonesia harus inklusif dan mudah digunakan oleh penyandang disabilitas.

Menurut Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Setiaji, inklusivitas telah masuk dalam ruang lingkup pengujian Inovasi Digital Kesehatan (IDK) sebagai syarat lulus regulatory sandbox.

Regulatory sandbox adalah program Kemenkes RI untuk menyediakan ‘ruang aman’ bagi penyelenggara IDK dalam mengembangkan inovasi. Sekaligus membantu pemerintah dalam menyusun regulasi yang adaptif terhadap perkembangan industri teknologi kesehatan.

Inklusivitas adalah lingkup uji yang menarik dan terbilang baru. Ini mencakup informasi layanan, aksesibilitas pengguna, data pengguna disabilitas, fitur layanan ramah disabilitas, layanan pengaduan dan pengawasan, sumber daya manusia (SDM).

Terkait lingkup uji inklusif, Setiaji memberi penjelasan lebih mendalam.

“Terkait inklusivitas, kalau ditanya apakah semuanya sudah? Yang pasti ada sebagian yang belum memenuhi persyaratan inklusi itu. Gimana cara ngecek (IDK yang inklusif)? Saya contohkan, salah satunya menggunakan voice over untuk disabilitas netra,” kata Setiaji kepada Disabilitas Liputan6.com dalam temu media di Jakarta, Selasa (4/2/2024).

“Ada juga beberapa perangkat lain yang minim bandwidth (kapasitas data/jaringan) di daerah-daerah yang rural atau yang lainnya,” tambahnya.

Penyandang disabilitas memiliki hak kesempatan dan kesetaraan untuk mendapatkan pekerjaan di sektor formal. Hal ini tercantum dalam UU no 8 tahun 2016. Salah satu perusahaan di bidang layanan BPO di wilayah Bandung, Jawa Barat sudah ada 14 orang kary...

Melibatkan Penyandang Disabilitas dalam Penilaian Aplikasi Inklusif

Dalam menentukan atau menilai sebuah aplikasi atau IDK sudah inklusif atau belum, pihak penguji melibatkan asosiasi penyandang disabilitas sebagai pengguna.

Mereka memberi masukan langsung sebagai pengguna, berbagai hal telah diutarakan oleh penyandang disabilitas agar suatu aplikasi atau IDK menjadi lebih inklusif.

Pasalnya, penyediaan voice over bagi penyandang disabilitas netra saja belum cukup. Ada ragam disabilitas lain yang memiliki kebutuhan berbeda.

Penyandang Disabilitas Aktif Beri Masukkan

Diskusi dengan penyandang disabilitas juga membuat berbagai hal yang sebelumnya tidak terlihat menjadi lebih tergali.

Termasuk soal kaum rentan yang bukan hanya penyandang disabilitas tapi mencakup kelompok lainnya seperti yang kesulitan mengakses internet.

Salah satu perwakilan pengembang IDK tepatnya platform Doctor Tool, Reinaldo membagikan pengalamannya saat menguji aplikasi bersama teman-teman penyandang disabilitas.

“Pengalaman kami waktu pengujiannya untuk inklusivitas terutama disabilitas, memang dari penyandang disabilitas itu memberi masukan, misalnya dari Tuli ingin diperbanyak teksnya karena tidak bisa dengar. Di fungsi-fungsi menu itu juga diminta disediakan panduan secara video (bahasa isyarat),” ucapnya.

Lingkup Uji Lainnya

Inovasi Digital Kesehatan alias IDK ini termasuk aplikasi telemedicine dan aplikasi penjualan obat. Dengan regulatory sandbox, aplikasi-aplikasi ini sudah dipastikan aman untuk digunakan dan diawasi betul oleh Kemenkes. Aplikasi atau IDK yang lulus regulatory sandbox ditandai dengan penyertaan logo Kemenkes di aplikasi tersebut.

Setiaji menjelaskan, setidaknya ada 15 IDK yang sudah lulus uji. Pengujian yang dilakukan memiliki lima ruang lingkup pengujian, yakni:

  • Inovasi dan manfaat
  • Model bisnis
  • Spesifik klaster
  • Inklusivitas
  • Risiko atau keamanan siber.

Inovasi dan manfaat mencakup uji produk dan layanan, kerangka mutu, interoperabilitas, infrastruktur, dan teknologi. Sedangkan, uji model bisnis mencakup alur keuangan, organisasi dan tim, serta rencana keberlanjutan bisnis.

Lingkup uji regulatory sandbox berikutnya adalah spesifikasi klaster yang mencakup mutu layanan sesuai klaster, edukasi kesehatan profesional, online marketplace, diagnostik medis, perangkat kesehatan yang mudah digunakan, solusi manajemen kesehatan pasien.

Terakhir, lingkup risiko mencakup keamanan siber, aturan privasi, dan pengendalian risiko.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |