Wakil PM Rusia: Kerja Sama Ekonomi dengan Indonesia Butuh Dukungan Regulasi dan Mata Uang Lokal

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Rusia menyatakan siap menggenjot kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Indonesia asalkan regulasinya dipermudah.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia Denis Manturov, yang menggarisbawahi pentingnya dukungan tambahan dari negara untuk berlangsungnya transaksi antar negara.

"Mekanisme regulasi dapat memudahkan interaksi bisnis antara satu sama lain. Dalam hal ini yang saya maksud percepatan penerbitan visa, dukungan dalam perjanjian antar pemerintah. Ini tentu akan berkontribusi pada pelindungan investasi bersama," kata Manturov dalam panel diskusi "Rusia-Indonesia Business Forum" 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Selain itu, Manturov juga mendorong penggunaan mata uang lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang barat.

"Saya dapat mengatakan bahwa sejak 2014, ketika saya mulai mengepalai komisi antar pemerintah dengan Indonesia, kami sering mengatakan bahwa mari kita gunakan lebih banyak format pembayaran dalam mata uang lokal, mata uang negara ketiga," tutur Manturov.

"Mari kita diversifikasi dari mata uang Barat seperti dolar dan euro."

Peralihan penggunaan mata uang tersebut dinilai Manturov sebagai suatu hal yang penting sebagai alternatif dari berbagai sanksi maupun tarif impor yang mengganggu transaksi bisnis di seluruh dunia.

"Saya pikir kita harus bergerak maju dan menggunakan segala bentuk pembayaran yang nyaman bagi bisnis," lanjutnya.

Potensi Kerja Sama Rusia-Indonesia

Manturov menyebut bahwa berbagai upaya tersebut perlu dilakukan untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia, yang disebutnya sebagai mitra strategis di kawasan Asia Tenggara.

"Saya pikir, akan menarik bagi semua orang di ruangan ini untuk membentuk kooperasi baru, format kerja sama baru dengan mitra di Rusia pada spektrum pengembangan kerja sama yang lebih luas," ucap dia.

Beberapa sektor yang ia maksud termasuk energi, minyak, batu bara, alumunium hingga teknologi.

"Jangan lupakan juga kerja sama antar masyarakat. Misalnya pelatihan mahasiswa Indonesia di Rusia, yang sampai saat ini sudah ada lebih dari 500 orang berkuliah secara gratis, dan kami siap untuk memperluas program ini," papar Manturov.

Kerja sama di bidang pariwisata hingga budaya juga tak luput dalam hubungan kerja sama ekonomi kedua negara.

"Saya hanya menyampaikan sebagian kecil dari format kerja sama yang luas," ungkap Manturov.

"Kami menantikan era hubungan ekonomi dengan mitra kami dari Indonesia, dan saya berharap forum ini akan memberikan kontribusi tambahan bagi perluasan kerja sama kami," imbuhnya.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |