:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5122943/original/010346800_1738760857-20250205-Penjagaan_Ketat-AFP_1.jpg)
1/7
Seorang petugas mengangkat garis penjagaan polisi di luar pusat pendidikan orang dewasa Campus Risbergska di Orebro, Swedia, pada 5 Februari 2025. (Jonathan NACKSTRAND/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5122944/original/044500500_1738760857-20250205-Penjagaan_Ketat-AFP_2.jpg)
1/7
Sebelas orang menjadi korban—termasuk tersangka penyerang yang belum diketahui identitasnya—dalam sebuah insiden penembakan massal yang terjadi di sebuah pusat pendidikan di Swedia pada 4 Februari 2025. (Jonathan NACKSTRAND/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5122945/original/074392300_1738760857-20250205-Penjagaan_Ketat-AFP_3.jpg)
1/7
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyebut penembakan massal yang terjadi di sebuah pusat pendidikan di Kota Orebro, Swedia, merupakan insiden penembakan massal terburuk dalam sejarah negara itu. (Jonathan NACKSTRAND/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5122946/original/009811500_1738760858-20250205-Penjagaan_Ketat-AFP_4.jpg)
1/7
Hingga kini, penyelidikan terkait insiden tersebut masih berlangsung. (Jonathan NACKSTRAND/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5122947/original/042952600_1738760858-20250205-Penjagaan_Ketat-AFP_5.jpg)
1/7
Pihak kepolisian setempat mengatakan jumlah korban tewas masih bisa bertambah. (Jonathan NACKSTRAND/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5122948/original/081259100_1738760858-20250205-Penjagaan_Ketat-AFP_6.jpg)
1/7
Sebelumnya, insiden penembakan massal terjadi di sebuah pusat pendidikan di Swedia pada Selasa (3/2/2025) sekitar pukul 12.33 siang waktu setempat. (Jonathan NACKSTRAND/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5122949/original/015855200_1738760859-20250205-Penjagaan_Ketat-AFP_7.jpg)
1/7
Perdana Menteri Ulf Kristersson mengatakan penembakan massal tersebut menjadi yang terburuk dalam sejarah Swedia. (Jonathan NACKSTRAND/AFP)