Satu dari Tiga Anak Alami Obesitas yang Jadi Penyebab Utama Kematian dan Disabilitas

2 weeks ago 28

Liputan6.com, Jakarta Angka obesitas di Eropa menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengalami peningkatan. Berdasarkan WHO European Regional Obesity Report 2022 mengungkapkan fakta mengejutkan: obesitas menjadi penyebab utama kematian dan disabilitas, bahkan berkontribusi pada 13 jenis kanker berbeda. Situasi ini bukan hanya masalah kesehatan individu, tetapi juga krisis kesehatan masyarakat yang membutuhkan penanganan segera.

Selain itu, data WHO menunjukkan, hampir dua pertiga orang dewasa dan 1 dari 3 anak-anak di Eropa hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas, dan angka ini masih terus bertambah. Sehingga mereka keluarkan peringatan bahaya obesitas.

Obesitas menempati urutan keempat sebagai faktor risiko kematian, setelah tekanan darah tinggi, pola makan buruk, dan merokok. Kondisi ini erat kaitannya dengan berbagai penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan berbagai jenis kanker. Tidak hanya itu, penyandang disabilitas, terutama mereka dengan keterbatasan mobilitas dan ketidakmampuan intelektual, memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas.

"Obesitas tidak mengenal batas. Di Eropa dan Asia Tengah, tidak ada satu negara pun yang akan memenuhi target WHO Global NCD untuk menghentikan peningkatan obesitas," ungkap Dr Hans Henri P. Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa. Pernyataan ini menekankan urgensi penanganan masalah obesitas secara global, bukan hanya di Eropa, mengingat dampaknya yang luas dan mematikan.

Usai melaksanakan operasi besah plastik bocah penderita obesitas Arya Permana diperbolehkan pulang daru RS Hasan Sadikin Bandung. Tim Dokter memantau ketat asupan protein Arya. Arya akan menjalani berobat jalan 3 hingga 6 bulan kedepan.

Promosi 1

Penyebab Utama Obesitas lebih karena Gaya Hidup

Obesitas merupakan penyakit multifaktorial kompleks. Beberapa faktor utama penyebab obesitas meliputi pola makan yang tidak sehat, tinggi kalori dan rendah nutrisi, serta kurangnya aktivitas fisik.

Faktor genetik juga berperan, meskipun gaya hidup tetap menjadi penentu utama. Lingkungan sekitar, termasuk akses terhadap makanan sehat dan fasilitas olahraga, juga berpengaruh signifikan terhadap risiko obesitas.

Selain itu, faktor sosioekonomi seperti kemiskinan dan kurangnya pendidikan juga berkontribusi pada peningkatan risiko obesitas. Kondisi ini menciptakan siklus berbahaya yang sulit diputus.

Obesitas Menyebabkan Disabilitas pada Jangka Panjang

Obesitas tidak hanya meningkatkan risiko kematian dini, tetapi juga menyebabkan berbagai jenis disabilitas. Kondisi ini dapat membatasi mobilitas, mengurangi kualitas hidup, dan meningkatkan ketergantungan pada orang lain.

Penyakit-penyakit kronis yang terkait dengan obesitas, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, seringkali menyebabkan disabilitas permanen. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja, beraktivitas sosial, dan menjalani kehidupan normal.

Biaya perawatan kesehatan akibat obesitas dan komplikasi yang ditimbulkannya sangat tinggi, baik bagi individu maupun sistem kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan obesitas menjadi investasi penting untuk masa depan.

Anak Obesitas Bisa Berakhir Disabilitas

Anak-anak yang mengalami obesitas berisiko tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan di kemudian hari, termasuk disabilitas. Obesitas pada anak dapat menyebabkan diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung sejak usia muda.

Kondisi ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa dewasa. Anak-anak obesitas juga lebih rentan mengalami masalah psikologis seperti rendah diri dan depresi.

Pencegahan obesitas pada anak sangat penting untuk mencegah disabilitas di masa depan. Memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat merupakan langkah penting.

Cara Menghindari Disabilitas Akibat Obesitas: Pencegahan dan Pengobatan

Mencegah obesitas jauh lebih baik daripada mengobatinya. Adopsi gaya hidup sehat merupakan kunci utama untuk menghindari obesitas dan komplikasi yang ditimbulkannya, termasuk disabilitas.

Langkah-langkah pencegahan meliputi:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rendah kalori
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur, minimal 30 menit setiap hari
  • Membatasi konsumsi makanan dan minuman manis dan tinggi lemak
  • Mendapatkan tidur yang cukup
  • Mengelola stres dengan baik

Jika sudah mengalami obesitas, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana pengobatan yang tepat. Penanganan obesitas memerlukan pendekatan multidisiplin, melibatkan dokter, ahli gizi, fisioterapis, dan psikolog.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |