Bahaya Penumpukan Serumen, Kualitas Pendengaran Bisa Turun

2 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta Serumen, atau yang lebih dikenal sebagai kotoran telinga, adalah zat alami yang diproduksi oleh kelenjar di saluran telinga luar. Meski sering dianggap kotoran yang harus dibersihkan, serumen punya peran penting dalam menjaga kesehatan telinga. 

Serumen berfungsi melindungi telinga dari infeksi, mencegah masuknya benda asing, menjaga kelembapan, dan membantu pembersihan alami. Namun, produksi serumen berlebihan atau pembersihan yang tidak tepat dapat menyebabkan penumpukan. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai masalah, mulai dari gangguan pendengaran hingga rasa tidak nyaman.

"Jika jumlahnya berlebihan atau menumpuk, serumen bisa menyebabkan gangguan pendengaran dan masalah kesehatan lainnya," ujar dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher, Ferry Herjanto, seperti dikutip dari situs EMC.id, Kamis (5/6/2025).

Menurut dokter yang praktik di RS EMC Cikarang ini, penting untuk memahami cara membersihkan telinga dengan benar agar tidak merusak organ pendengaran yang sensitif. "Membersihkan telinga terlalu sering atau dengan cara yang salah justru dapat mendorong serumen lebih dalam dan menyebabkan masalah yang lebih serius." 

Fungsi Penting Serumen untuk Kesehatan Telinga

Serumen sejatinya merupakan campuran kompleks dari sekresi kelenjar minyak dan keringat, sel-sel kulit mati, serta partikel debu atau kotoran dari lingkungan. Fungsi utamanya adalah melindungi dan melapisi dinding saluran telinga. Selain itu, serumen juga menjaga kelembapan kulit di area tersebut serta memiliki sifat antibakteri dan antijamur.

Dr. Ferry Herjanto, Sp. THT-KL menjelaskan, "Serumen mengandung enzim dan senyawa antibakteri yang membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur di saluran telinga." Ini adalah mekanisme pertahanan alami yang penting untuk mencegah infeksi.

Selain perlindungan terhadap infeksi, serumen juga berperan dalam mencegah masuknya benda asing. Konsistensinya yang lengket membantu menjebak debu dan partikel lain agar tidak masuk lebih dalam ke saluran telinga. Gerakan rahang saat berbicara atau mengunyah juga membantu memindahkan serumen dari dalam ke luar telinga, membawa partikel kotoran bersamanya.

Bahaya Penumpukan Serumen yang Tidak Ditangani

Meskipun serumen memiliki fungsi perlindungan, produksi yang berlebihan atau pembersihan yang tidak efektif dapat menyebabkan penumpukan. Ketika serumen mengeras dan menyumbat saluran telinga, kondisi ini disebut impaksi serumen. Impaksi serumen dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu.

Beberapa gejala umum akibat impaksi serumen meliputi pendengaran berkurang atau terasa tersumbat, rasa penuh atau tekanan di telinga, telinga berdenging (tinnitus), nyeri telinga, pusing ringan atau kehilangan keseimbangan, dan bahkan batuk. Penumpukan serumen dapat memperburuk kondisi pendengaran, terutama pada lansia yang sudah memiliki gangguan pendengaran terkait usia.

Dalam beberapa kasus, impaksi serumen bahkan bisa menyebabkan infeksi telinga luar (otitis eksterna) jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala penumpukan serumen dan mengambil tindakan yang tepat untuk membersihkannya dengan aman.

Kesalahan Umum dalam Membersihkan Telinga yang Harus Dihindari

Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan orang dalam membersihkan telinga adalah penggunaan cotton bud (kapas pembersih telinga). "Meskipun banyak dijual bebas dan sering digunakan, cotton bud justru sering mendorong serumen lebih dalam ke saluran telinga, menyebabkan penumpukan dan impaksi," ujar Ferry. Ini adalah praktik yang sangat tidak dianjurkan.

Selain itu, memasukkan benda tajam seperti penjepit rambut, korek kuping logam, atau bahkan ujung pulpen ke dalam telinga sangat berisiko melukai saluran telinga atau bahkan merobek gendang telinga. Tindakan ini juga dapat mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme di dalam telinga dan memicu infeksi.

Membersihkan telinga terlalu sering juga dapat menghilangkan serumen yang sebenarnya dibutuhkan untuk melindungi telinga. Telinga memiliki mekanisme pembersihan alami, dan terlalu sering membersihkannya dapat mengganggu proses ini dan menyebabkan masalah.

Cara Membersihkan Serumen Telinga dengan Aman dan Efektif

Sebenarnya, sebagian besar orang tidak perlu secara rutin membersihkan bagian dalam telinga karena telinga memiliki mekanisme pembersihan alami. Namun, dalam beberapa kondisi, pembersihan mungkin diperlukan, terutama jika terdapat gejala impaksi. Berikut adalah panduan pembersihan telinga yang aman:

  • Gunakan metode lembut: Membersihkan bagian luar telinga dengan handuk lembut atau tisu basah cukup untuk kebanyakan orang.
  • Tetes telinga pelunak serumen: Apotek menyediakan tetes telinga berbahan dasar minyak (misalnya gliserin, minyak zaitun) yang dapat membantu melunakkan serumen sehingga lebih mudah keluar.
  • Irigasi telinga: Di bawah pengawasan dokter atau menggunakan alat irigasi yang aman, telinga dapat dibersihkan dengan menyemprotkan air hangat secara lembut.

Jika ada gejala gangguan telinga atau memiliki riwayat masalah telinga, sebaiknya serumen dibersihkan oleh profesional medis. Dokter THT memiliki peralatan dan teknik yang tepat untuk membersihkan serumen dengan aman dan efektif.

Foto Pilihan

Pengunjung melihat-lihat sejumlah karya lukis yang dipamerkan di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article