PM Israel Benjamin Netanyahu di Bunker Saat Serangan Balasan Iran, Ngumpet?

1 month ago 37

Liputan6.com, Tel Aviv - Iran menyerang Israel pada Sabtu (14/6/2025) dini hari dengan rentetan rudal di bawah "Operation True Promise 3" sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer republik Islam tersebut yang menewaskan beberapa jenderal top.

Serangan rudal tersebut terjadi sehari setelah 87 orang, termasuk perwira tinggi militer, tewas sementara warga sipil termasuk di antara lebih dari 300 orang yang terluka di Iran akibat serangan Israel terhadap lokasi militer dan rumah-rumah pribadi, menurut utusan negara itu untuk PBB Saeed Iravani.

Pada pagi hari, Iran melancarkan gelombang serangan baru, kata media pemerintah, setelah militer Israel melaporkan telah mendeteksi rudal yang datang dari Teheran. Seorang pejabat senior militer Iran, Jenderal Ahmad Vahidi, mengatakan "Operation True Promise 3" — sebutan untuk serangan balasan itu — akan terus berlanjut selama diperlukan", menurut media pemerintah Iran IRNA.

Di tengah serangan balasan Iran ke Israel, di mana Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu?

PM Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz berlindung di dalam bunker, melakukan penilaian situasi setelah serangan balasan Iran, seorang pejabat Israel mengatakan kepada CNN.

Katz mengatakan pimpinan Iran telah melewati red line dengan menembaki "warga sipil" dan akan "membayar harga yang mahal untuk itu".

Tak berapa lama kemudian, Anadolu Agency melaporkan pesawat resmi PM Benjamin Netanyahu, yang dikenal sebagai Wing of Zion, telah ditempatkan di wilayah informasi penerbangan (FIR) di Athena setelah mengangkut duta besar Israel ke Yunani pada hari Jumat (13/6). Ada PM Israel di dalamnya?

Pesawat itu membawa Noam Katz ke Athena setelah lalu lintas udara komersial ke dan dari bandara Tel Aviv dihentikan menyusul serangan besar-besaran Israel terhadap Iran, CNN Yunani melaporkan, mengutip sumber di Kementerian Luar Negeri.

Dalam penerbangan, FIR adalah wilayah udara yang ditunjuk yang menyediakan layanan kontrol lalu lintas udara seperti informasi penerbangan dan peringatan.

Duta besar adalah satu-satunya penumpang di pesawat.

Menurut perjanjian Kerja Sama Militer Yunani-Israel memungkinkan relokasi dan tinggalnya pesawat dari kedua negara di bandara militer masing-masing selama diperlukan jika terjadi keadaan darurat.

Iran: Serangan Israel Deklarasi Perang

Sirene serangan udara dan ledakan terdengar di seluruh Israel, dengan militernya meminta penduduk untuk berlindung di tempat perlindungan bom di pagi hari.

Militer Israel mengatakan puluhan rudal — beberapa di antaranya berhasil dicegat — telah ditembakkan dalam salvo terbaru dari Iran.

Seorang pria dan seorang wanita tewas di Israel dan puluhan lainnya terluka oleh rudal yang mendarat di dekat rumah mereka, kata layanan ambulans Israel.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada CNN bahwa Iran akan mengintensifkan serangannya terhadap Israel dan menargetkan pangkalan regional negara mana pun yang "berusaha membela rezim tersebut".

Iran menyebut gelombang serangan Israel pada hari Jumat (13/6) sebagai declaration of war (deklarasi perang), setelah militer Israel menyerang sekitar 100 target termasuk fasilitas nuklir dan menewaskan sejumlah tokoh senior, di antaranya kepala angkatan bersenjata dan ilmuwan nuklir papan atas.

Laporan AFP yang dikutip Sabtu (14/6/2025) menyebut pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan Israel bahwa mereka menghadapi nasib yang "pahit dan menyakitkan" atas serangan tersebut, sementara militer Iran mengatakan "tidak ada batasan" untuk tanggapannya.

Israel Serang Jantung Program Pengayaan Nuklir Iran

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menyerang "jantung program pengayaan nuklir Iran," dengan menargetkan ilmuwan nuklir dan fasilitas pengayaan bawah tanah utama di Natanz. Serangan akan "berlanjut selama diperlukan," kata pemimpin Israel, sementara militer mengatakan intelijen menunjukkan Iran mendekati "titik tidak bisa kembali" pada program nuklirnya.

Serangan itu menewaskan perwira militer berpangkat tertinggi Iran, kepala staf angkatan bersenjata Mohammad Bagheri, dan kepala Garda Revolusi, Hossein Salami, media Iran melaporkan.

Khamenei dilaporkan segera menunjuk komandan baru untuk menggantikan mereka yang tewas, sementara media pemerintah mengatakan seorang penasihat senior pemimpin tertinggi sendiri telah terluka. Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan "penargetan tepat komandan senior ... mengirimkan pesan yang kuat dan jelas: mereka yang bekerja untuk menghancurkan Israel akan disingkirkan."

Gambar-gambar AFP menunjukkan lubang menganga di sisi bangunan tempat tinggal Teheran yang tampaknya terkena serangan terarah dan terlokalisasi.

Media pemerintah mengatakan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas. Kantor Berita Tasnim mengatakan enam ilmuwan nuklir termasuk di antara yang tewas.

Jalan-jalan Teheran sepi kecuali antrean di pom bensin, pemandangan yang biasa terjadi di masa krisis.

Imbas Saling Serang Israel dan Iran

Lalu lintas udara dihentikan di pintu gerbang utama Teheran, Bandara Internasional Imam Khomeini, sementara Irak dan Yordania juga menutup wilayah udara mereka dan menangguhkan penerbangan.

Maskapai penerbangan ke Negara Teluk juga membatalkan penerbangan ke dan dari Iran, serta Irak, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Israel mengumumkan keadaan darurat dan menutup wilayah udaranya, dan beberapa jam kemudian, militer Yordania mengatakan pesawat dan sistem pertahanan udaranya mencegat "sejumlah rudal dan pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara Yordania."

"Tidak ada batasan dalam menanggapi kejahatan ini," kata angkatan bersenjata Iran, menuduh Israel melewati "semua garis merah."

Harga minyak melonjak sementara saham anjlok akibat serangan Israel, yang terjadi setelah Trump memperingatkan tentang "konflik besar" di kawasan tersebut.

Trump juga mengatakan Amerika Serikat menarik staf di Timur Tengah, setelah Iran mengancam akan menargetkan pangkalan militer AS di kawasan tersebut jika konflik pecah.

Read Entire Article