Liputan6.com, Kuala Lumpur - Meski bukan kali pertama menginjakkan kaki di Penang Hill, Rajul Zakiyy, seorang konten kreator asal Indonesia, tetap menunjukkan antusiasme yang tinggi saat kembali mengunjungi salah satu destinasi wisata ikonik di Pulau Penang, Malaysia.
Baginya, setiap kunjungan ke Penang Hill menyimpan cerita dan pengalaman berbeda yang tak pernah gagal memukau.
"Meskipun ini adalah kunjungan kedua saya, saya tetap merasa sangat antusias dan terkesan. Penang Hill selalu punya daya tarik tersendiri, baik dari sisi alamnya maupun pengalaman yang ditawarkan," kata Rajul kepada Liputan6.com pada Jumat (18/4/2025).
Penang Hill, atau dikenal juga sebagai Bukit Bendera, memang dikenal luas sebagai tempat yang memadukan keindahan alam dengan nuansa sejarah dan budaya yang kental.
Dari ketinggian lebih dari 833 meter di atas permukaan laut, wisatawan dapat menikmati panorama menakjubkan kota Penang, ditemani udara sejuk dan suasana yang tenang.
Penang Hill tak hanya menawarkan pemandangan. Kawasan ini adalah rumah bagi The Habitat, sebuah kawasan konservasi hutan hujan tropis yang memiliki canopy walk, zipline, dan berbagai titik edukatif tentang flora-fauna lokal. Di sini, kita bisa menyaksikan burung eksotis, pepohonan raksasa, serta udara bersih yang sulit didapat di kota.
Uniknya, di puncak Penang Hill terdapat masjid dan kuil Hindu yang berdiri berdampingan. Pemandangan ini tidak hanya mencerminkan toleransi masyarakat Pulau Pinang, tetapi juga menjadi simbol harmoni multikultural yang menjadi ciri khas Malaysia.
Batu Caves merupakan objek wisata yang cukup populer di Malaysia. Tampat ini juga menjadi pusat ibadah umat Hindu di Malaysia.
Perpaduan Alam, Sejarah, dan Modernitas
Rajul menyebut Penang Hill sebagai destinasi wajib saat berkunjung ke Malaysia, khususnya Pulau Penang. Menurutnya, keunikan bukit ini terletak pada kemampuannya menyuguhkan kombinasi antara keindahan alam, warisan budaya, dan fasilitas modern yang ramah wisatawan.
"Tempat ini sangat cocok untuk melepas penat dari rutinitas. Kita bisa menikmati city view yang luar biasa, jalan-jalan di taman yang tertata rapi, dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah," ungkapnya.
Salah satu pengalaman yang paling membekas bagi Rajul adalah perjalanan menggunakan kereta venikular — moda transportasi khas Penang Hill yang berjalan menanjak di jalur rel curam. Bagi banyak pengunjung, termasuk Rajul, ini menjadi pengalaman unik yang tak boleh dilewatkan.
"Naik kereta venikular itu sensasinya berbeda, apalagi ketika kita sampai di atas dan langsung disambut dengan udara yang segar dan panorama yang luar biasa," tuturnya.
Di puncak Penang Hill, Rajul juga mengunjungi berbagai spot menarik, seperti viewing deck, taman-taman tematik, serta situs-situs bersejarah yang dikelola dengan baik.
Apresiasi dan Harapan untuk Aksesibilitas
Sebagai seorang wisatawan, Rajul mengapresiasi pengelolaan destinasi wisata di Malaysia, namun ia juga menyampaikan harapannya agar transportasi umum ke tempat-tempat wisata seperti Penang Hill bisa lebih ditingkatkan.
"Saya berharap transportasi umum bisa lebih diperluas, terutama bagi backpacker atau wisatawan mandiri. Ini penting untuk mendukung pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan," katanya.
Menutup pengalamannya, Rajul merekomendasikan Pulau Penang sebagai destinasi utama bagi wisatawan Indonesia yang ingin mengeksplorasi Malaysia lebih dalam.
"Penang adalah paket lengkap. Wisata sejarah, kuliner, seni budaya, hingga alam seperti Penang Hill semuanya ada. Cocok untuk liburan keluarga, pasangan, atau solo traveler," pungkasnya.
Dengan pengalaman positif yang ia bagikan, Penang Hill kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu permata wisata Malaysia yang tak lekang oleh waktu.