Liputan6.com, Jakarta - India mengajak Indonesia untuk sama-sama menjadi produsen dalam bidang teknologi pertahanan, utamanya untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor asing.
"Kami menawarkan kemitraan kepada Indonesia, bagaimana kami dapat berkolaborasi untuk mengembangkan industri dalam negeri Indonesia. Ini bukan hubungan antara pembeli dan penjual, tetapi sebagai pengembang bersama atau produsen teknologi pertahanan," kata Duta Besar India untuk Indonesia Shri Sandeep Chakravorty dalam acara Temu Bisnis Industri Strategis Berbasis Riset dan Inovasi bertema "Towards Indonesia 2045: AdvancingStrategic Defence Technology by Research and Innovation" di Kawasan Puspiptek, Serpong, Senin (21/4/2025).
Sandeep menyebut bahwa upaya tersebut sejalan dengan pesan dari Wakil Menteri Pertahanan RI Donny Ermawan yang menekankan soal pentingnya membangun ekosistem pertahanan yang mandiri.
"Ini selaras dengan tema pameran kami, bahwa selama 50-60 tahun terakhir, bagaimana kami mulai dari ketergantungan total pada sistem asing, kemudian produksi lisensi hingga pengembangan industri kami sendiri," lanjut dia.
Industri Pertahanan India Relevan dengan Indonesia
Menurut Dubes Sandeep, India memiliki industri pertahanan yang paling relevan bagi Indonesia. Maka dari itu, ia menawarkan sejumlah kerja sama teknologi yang selama ini dikembangkan di India, untuk diterapkan di Indonesia.
"Kami ingin menawarkan sistem otonom dalam sistem pesawat nirawak, dalam simulator," jelasnya.
"Hari ini hadir juga perusahaan simulator untuk semua jenis sistem, baik itu darat, laut dan Udara. Teknologi semacam ini telah dikembangkan di India dan mereka bersedia berbagi dan bekerja dengan Indonesia untuk mengadaptasi teknologi tersebut dengan kondisi Indonesia."
Air Vice Marshal Arvind Verma (Retd), perwakilan Zen Technologies Limited, pun menjelaskan produk unggulannya serta memamerkan sistem pelatihan India yang telah melewati banyak pengembangan untuk dapat diterapkan di Indonesia.
"Jadi untuk mengurangi ketergantungan pada sistem yang sebenarnya tanpa mengorbankan kemampuan operasional Anda, kami menggunakan atau memanfaatkan teknologi untuk menyediakan solusi pelatihan bagi pasukan pertahanan dan keamanan sehingga mereka dapat berlatih se-realistik mungkin seperti pada sistem yang sebenarnya yang mencakup simulator," jelas dia.
Buka Peluang Potensi Kerja Sama untuk Indonesia
Sebaliknya, Sandeep juga membuka potensi kerja sama dengan perusahaan teknologi pertahanan di Indonesia untuk diterapkan di India.
"Ini bisa berjalan dua arah. Kami melihat kendaraan yang hadir di sini, yang saya lihat memiliki potensi di India. Mereka harus menjelajahi pasar di India," ungkap dia.
"Kami juga memiliki kemampuan membuat sistem senjata yang dikendalikan dari jarak jauh yang dapat dipasang pada kendaraan yang sama. Jadi, itu dapat dikolaborasikan."