Liputan6.com, Vatican City - Sejumlah pemimpin dunia dan keluarga kerajaan telah mengonfirmasi akan memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang meninggal akibat stroke, pada Senin (21/4/2025).
Pada Rabu (23/4) pagi, jenazah Paus Fransiskus akan diarak dalam prosesi yang dipimpin para kardinal dari Kapel Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus. Jenazah akan disemayamkan dalam peti terbuka hingga Jumat (25/4) untuk umat yang ingin memberi penghormatan.
Tepat sebelum prosesi, Camerlengo Kardinal Kevin Farrell yang memimpin Vatikan setelah paus wafat, akan memimpin doa.
Vatikan telah merilis foto jenazah Paus Fransiskus yang terbaring di Kapel Casa Santa Marta - kediamannya selama 12 tahun masa kepausan - mengenakan jubah merah dengan mitra kepausan di kepala dan rosario di tangan.
Masyarakat umum bisa mengunjungi Basilika Santo Petrus mulai pukul 11.00 hingga tengah malam pada Rabu, pukul 07.00 hingga tengah malam pada Kamis, dan pukul 07.00 hingga 19.00 pada Jumat.
Menyimpang tradisi, kali ini tidak akan ada sesi khusus atau tertutup bagi para kardinal untuk memberikan penghormatan terakhir kepada paus sebelum jenazahnya disemayamkan secara terbuka untuk publik. Peti jenazahnya juga tidak akan dinaikkan ke katafalk - podium untuk peti mayat. Demikian seperti dikutip dari BBC.
Pemakaman akan dimulai pukul 10.00 di lapangan depan Basilika Santo Petrus.
Para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, dan imam dari seluruh dunia akan hadir. Dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re, akan memimpin upacara.
Kardinal Battista Re akan menyampaikan commendatio dan valedictio - doa penutup di mana paus secara resmi diserahkan sepenuhnya ke dalam pemeliharaan Tuhan kepada Tuhan - sebelum jenazah dipindahkan ke Basilika Santa Maria Maggiore untuk dikuburkan.
Masa berkabung selama sembilan hari atau novemdiales kemudian dimulai.
Pemimpin Dunia Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Kerumunan besar diperkirakan memadati lokasi pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu, di mana sekitar 250.000 orang yang diantisipasi hadir.
Banyak kepala negara/pemimpin pemerintahan dan keluarga kerajaan telah mengonfirmasi kehadiran mereka, di antaranya
- Pangeran William dari Inggris
- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump
- Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dari Spanyol
- Presiden Prancis Emmanuel Macron
- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Ibu Negara Rosangela da Silva
- Presiden Polandia Andrzej Duda
- Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Ibu Negara Olena Zelenska
- Presiden Argentina Javier Milei
- Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer
- Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni
- Perdana Menteri Belgia Bart De Wever
- Perdana Menteri Dick Schoof
- Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa dan Perdana Menteri Luis Montenegro
- Presiden Hongaria Tamas Sulyok
- Kanselir Austria Christian Stocker
- Presiden Slovenia Natasa Pirc Musar dan Perdana Menteri Robert Golob
- Pangeran Albert II and Putri Charlene dari Monako
- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres
- Presiden Irlandia Micheal Higgins dan ibu negara serta Perdana Menteri Micheal Martin
Meninggal dengan Penuh Ketenangan
Bahkan setelah wafat, Paus Fransiskus tetap setia pada prinsipnya, menolak kemewahan yang lazim melekat pada tradisi kepausan.
Secara historis, paus dimakamkan dalam peti tiga lapis di makam marmer di Basilika Santo Petrus di jantung Vatikan. Namun, Paus Fransiskus meminta untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma.
Dia akan menjadi paus pertama dalam lebih dari 100 tahun yang dimakamkan di luar Vatikan.
Dalam wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus juga meminta dimakamkan "di tanah, sederhana, tanpa hiasan khusus" dengan hanya prasasti nama kepausannya dalam bahasa Latin: Franciscus.
"Jenazah paus telah dipindahkan ke Kapel Casa Santa Marta pada Senin malam dan apartemennya secara resmi disegel," kata Vatikan.
Kapan Paus baru dipilih?
Setelah prosesi penguburan, para kardinal akan menggelar pertemuan untuk memilih pengganti Paus Fransiskus. Dekan Dewan Kardinal memiliki waktu 15-20 hari untuk memanggil para kardinal ke Roma setelah paus dimakamkan.
Pada Selasa, Vatikan merilis detail terakhir 24 jam kehidupan Paus Fransiskus.
Bapa Suci yang belum lama ini dirawat di rumah sakit selama lima minggu sempat merasa khawatir saat akan muncul di balkon pada Minggu Paskah.
"Menurutmu aku bisa melakukan ini?" tanya Paus Fransiskus kepada perawat pribadinya, Massimiliano Strappetti.
Strappetti meyakinkannya dan sesaat kemudian dia muncul di balkon, memberkati kerumunan orang di Lapangan Santo Petrus.
Keesokan paginya sekitar pukul 05.30 waktu setempat, Paus Fransiskus mulai merasa tidak enak badan. Satu jam kemudian, dia melambaikan tangan ke Strappetti sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.
"Mereka yang berada di dekatnya mengatakan dia tidak menderita," ungkap Vatikan dalam pernyataan. "Dia meninggal dengan penuh ketenangan."