Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai fenomena langit yang akan terjadi sepanjang Mei 2025. Menariknya, beberapa fenomena astronomi ini dapat diamati di langit malam tanpa bantuan alat khusus.
Fenomena langit yang akan terjadi pada Mei 2025 antra lain hujan meteor Eta Aquarid, hujan meteor Eta Lyrid, hingga fase Bulan Purnama Mikro Flower Moon. Dikutip laman In The Sky pada Selasa 29/04/2025), berikut fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang Mei 2025.
1. Asteroid 4 Vesta Berada di Titik Oposisi
Asteroid 4 Vesta adalah salah satu objek paling terang di sabuk asteroid. 4 Vesta akan berada pada posisi terbaik untuk diamati pada 2 Mei 2025.
Asteroid ini akan mulai muncul sekitar pukul 20.21 WIB di arah timur dengan ketinggian 21 derajat, lalu mencapai puncaknya pada tengah malam di ketinggian 57 derajat di arah selatan. Vesta tetap terlihat hingga menjelang fajar sebelum akhirnya menghilang di ufuk barat.
2. Pendekatan Mars dan Gugus M44 (Beehive Cluster)
Pada 5 Mei, Mars akan melakukan pendekatan dekat dengan Gugus M44 (Beehive Cluster) di rasi Cancer. Keduanya akan terpisah hanya sekitar 37,6 menit busur jarak yang cukup dekat untuk diamati menggunakan binokular, bahkan mungkin dengan mata telanjang dari lokasi yang minim polusi cahaya.
Pasangan kosmis ini mulai terlihat pukul 19.54 WIB di langit barat dengan ketinggian 63 derajat dan akan terus terlihat hingga sekitar pukul 00.54 WIB sebelum akhirnya tenggelam. Mars akan tampak terang dengan magnitudo 1,0 sementara M44 bersinar lebih redup dengan magnitudo 3,1.
Hujan Meteor Eta Aquarid
3. Hujan Meteor Eta Aquarid
Hujan meteor Eta Aquarid diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 5 hingga 6 Mei 2025 mendatang. Hujan meteor ini aktif mulai 19 April lalu hingga 28 Mei 2025 mendatang.
Di Indonesia, hujan meteor ini tidak akan terlihat sebelum pukul 01.25 WIB sepanjang malam, saat titik terangnya berada di atas ufuk timur. Kemudian akan tetap aktif sampai fajar menyingsing sekitar pukul 05.29 WIB.
Sementara titik puncaknya setelah fajar menyingsing sekitar pukul 07:00 WIB. Saat puncaknya, Eta Aquarid dapat menghasilkan hingga 50 meteor per jam, meskipun di belahan bumi utara seperti Indonesia, jumlahnya bisa lebih rendah.
Namun, meteornya terkenal cepat dan sering meninggalkan jejak cahaya yang bertahan selama beberapa detik.
4. Puncak Hujan Meteor Lyrid
Tak hanya hujan meteor Eta Aquarid, hujan meteor Lyrid akan mencapai puncaknya pada 8 Mei 2025. Meskipun tidak sepopuler Perseid atau Geminid, Lyrid tetap menawarkan pemandangan yang indah dengan langit gelap.
Meteor akan mulai terlihat setelah pukul 20.13 WIB saat rasi Lyra muncul di langit timur. Hujan meteor ini berlangsung hingga menjelang subuh sekitar pukul 05.07 WIB.
Kondisi terbaik untuk menikmati fenomena ini adalah jauh dari lampu kota, saat langit benar-benar gelap.
Flower Moon
5. Flower Moon
Puncak bulan purnama pada Mei dikenal sebagai "Flower Moon". Flower Moon akan terjadi pada 12 Mei 2025.
Nama ini terinspirasi dari mekarnya bunga-bunga di belahan bumi utara yang menandai puncak musim semi. Menurut The Farmer's Almanac, Flower Moon tahun ini akan mencapai puncaknya pada pukul 12.56 ET (sekitar pukul 23.56 WIB).
Tradisi suku asli Amerika juga mengenal purnama Mei sebagai "Moon of Planting" atau "Moon of Egg Laying", menggambarkan masa kesuburan alam. Bulan purnama ini akan tampak penuh selama kurang lebih tiga hari.
6. Konjungsi Bulan dan Jupiter
Langit Mei akan ditutup dengan momen spesial. Bulan dan Jupiter berada dalam posisi konjungsi pada 28 Mei.
Keduanya akan tampak hanya terpisah sekitar 5 derajat, cukup dekat untuk membentuk pemandangan menawan di langit barat setelah matahari terbenam. Di Indonesia, konjungsi ini akan mulai terlihat sekitar pukul 19.28 WIB di ketinggian 13 derajat dari horizon barat dan berlangsung hingga sekitar pukul 20.40 WIB.
Meskipun terlalu lebar untuk diamati melalui teleskop, pasangan ini akan sangat memukau dilihat langsung dengan mata telanjang.
(Tifani)