Liputan6.com, Vatikan - Konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus akan dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025. Hal ini telah diumumkan oleh Vatikan pada Senin (28/4/2025).
Tanggal konklaf menjadi agenda utama para kardinal untuk mengadakan pertemuan informal guna menyelesaikan urusan gereja setelah kematian Paus Fransiskus pada tanggal 21 April 2025.
Mereka menunda pengumuman konklaf hingga pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu kemarin, demikian dikutip dari laman AP, Senin (28/4).
Vatikan mengatakan, lebih dari 180 orang berpartisipasi dalam pertemuan informal kelima di Roma. Kelompok yang lebih kecil yang terdiri dari 135 orang, yang dikenal sebagai Dewan Kardinal, memenuhi syarat untuk memilih paus baru.
Fransiskus menjadi paus pertama dalam lebih dari satu abad yang tidak dimakamkan dengan upacara megah di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus.
Peti matinya yang sederhana akan disemayamkan di sebuah relung kecil yang selama ini digunakan untuk menyimpan tempat lilin.
Paus Fransiskus pertama kali mengungkapkan bahwa dia telah memilih lokasi pemakamannya dalam sebuah percakapan pada April 2023 dengan Javier Martinez-Brocal, koresponden Vatikan untuk surat kabar Spanyol, ABC. Percakapan itu dipublikasikan setahun kemudian dalam buku berjudul "El Sucesor".
"Dia bilang pada saya bahwa dia telah menyederhanakan prosesi pemakamannya karena merasa (pemakaman paus) terlalu berlebihan," tutur Martinez-Brocal. "Dia tidak ingin dibaringkan di atas bantal-bantal mewah, dia ingin lebih terlihat seperti seorang gembala."
Vatikan menutup Kapel Sistina untuk umum jelang persiapan Konklaf pemilihan Paus berikutnya setelah wafatnya Paus Fransiskus.
Pemilihan Lokasi Pemakaman Paus Fransiskus
Setelah melihat beberapa tempat di basilika yang luas, Fransiskus memilih sebuah relung sederhana di lorong kiri, tidak jauh dari Kapel Paolina—di mana terdapat ikon Maria bergaya Bizantium yang selalu dia kunjungi untuk berdoa.
Seperti yang diminta dalam wasiat terakhirnya, makamnya tidak akan dihias dan hanya akan ditulis nama kepausannya dalam bahasa Latin: Franciscus.
"Ketika melihat relung itu, Fransiskus mengatakan, 'Inilah tempatku, aku ingin dimakamkan di sini'," kata Martinez-Brocal. "Tempat itu sebenarnya hanyalah ruang kecil bekas penyimpanan."
Paus Fransiskus mengatakan kepada Martinez-Brocal bahwa Basilika Santa Maria Maggiore ini sangat berarti baginya karena "devosi besar"-nya kepada Maria, Bunda Allah. Dia juga bercerita tentang pertemuannya dengan si copet kepada sang jurnalis, sebuah momen yang menurut Fransiskus tidak akan pernah dia lupakan.
"Dia sedang berjalan menuju basilika ketika seseorang mendekatinya dan mengatakan, 'Saya tidak punya uang untuk bensin, bisakah Anda memberi saya sedikit?'" ungkap Martinez-Brocal. "Fransiskus menjawab bahwa dia tidak membawa uang. Orang itu lalu mencoba menjual jam tangan mencolok dengan harga murah, namun Fransiskus curiga itu tipuan. Dia menuturkan, 'Kemudian, seseorang memberitahuku bahwa jika aku mengeluarkan dompet, orang itu akan memukulku dan mencurinya'."