2 Juli 2024: Petaka di Acara Keagamaan India, 121 Orang Tewas Berdesakan dan Terinjak

14 hours ago 6

Liputan6.com, New Delhi - Sebuah tragedi mematikan di acara keagamaan India terjadi hari ini setahun yang lalu.

Setidaknya 121 orang tewas dalam kerumunan (berdesakan dan terinjak) dalam acara keagamaan di India utara, kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC Rabu (21/7/2025).

Laporan yang Insiden itu terjadi di sebuah satsang (acara keagamaan Hindu) di Distrik Hathras di negara bagian Uttar Pradesh pada Selasa 2 Juli 2024.

Para korban, termasuk sejumlah besar wanita dan beberapa anak-anak, diidentifikasi.

Para penyintas menggambarkan bagaimana bencana itu terjadi saat mereka mencoba meninggalkan acara di Desa Phulrai.

Saat itu tak diketahui pasti apa yang menyebabkan terinjak-injak. Para saksi mata mengatakan pintu keluar terlalu sempit dan ketika orang-orang pergi, badai debu yang dahsyat menyebabkan kebingungan dan kepanikan, menyebabkan banyak orang terinjak-injak.

Seorang saksi mata, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada BBC semuanya "baik-baik saja", sampai "tiba-tiba saya mendengar jeritan dan sebelum saya menyadarinya, orang-orang saling berjatuhan".

"Banyak yang terinjak-injak dan saya tidak bisa berbuat banyak. Saya hanya beruntung bisa selamat."

"Ketika khotbah selesai, semua orang mulai berlarian keluar," kata seorang wanita yang hanya bernama Shakuntala kepada kantor berita Press Trust of India (PTI).

"Orang-orang jatuh ke dalam selokan di pinggir jalan. Mereka mulai berjatuhan satu di atas yang lain dan tertimpa reruntuhan hingga tewas."

Umesh Kumar Tripathi, kepala petugas medis dari distrik tetangga Etah, mengatakan kepada wartawan bahwa "serbuan" itu telah menewaskan sedikitnya tiga anak.

Seorang juru bicara untuk seorang perwira polisi senior di Uttar Pradesh mengatakan kepada BBC bahwa "akan memakan waktu berjam-jam untuk merilis jumlah akhir".

Gambar-gambar menyedihkan dari situs tersebut beredar di internet. Beberapa video menunjukkan korban luka dibawa ke rumah sakit dengan truk pikap, tuk tuk, dan bahkan sepeda motor.

Jasad Tergeletak hingga Kekurangan Ambulans

Sebuah klip yang ditonton oleh BBC menunjukkan beberapa jasad tergeletak di pintu masuk rumah sakit setempat, sementara kerabat berteriak minta tolong.

"Kecelakaan besar seperti itu telah terjadi tetapi tidak ada satu pun perwira senior yang hadir di sini," kata seorang kerabat dalam video lainnya. "Di mana administrasinya?"

Kumar mengatakan tempat itu penuh sesak, seraya menambahkan bahwa sebuah komite tingkat tinggi telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut.

"Fokus utama administrasi adalah menyediakan semua bantuan yang memungkinkan bagi yang terluka dan keluarga korban," katanya.

Sebuah video yang dibagikan oleh kantor berita PTI memperlihatkan korban luka dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.

"Prosedur otopsi sedang berlangsung dan masalah ini sedang diselidiki," kata pejabat Satya Prakash di distrik tetangga Etah.

Di Hathras, jeritan anggota keluarga yang putus asa dapat terdengar di rumah sakit setempat.

Banyak orang berusaha mencari orang yang mereka cintai, banyak jenazah yang tidak diambil.

Ada kekurangan ambulans – masing-masing ambulans membawa dua hingga tiga jenazah. Hathras dipenuhi dengan keputusasaan dan rasa sakit.

Kecelakaan secara rutin dilaporkan pada acara-acara keagamaan di India, karena kerumunan besar berkumpul di tempat-tempat sempit dengan sedikit kepatuhan terhadap langkah-langkah keselamatan.

Tragedi kerap terjadi di acara keagamaan India. Sebelumnya pada tahun 2018, sekitar 60 orang tewas setelah sebuah kereta api menabrak kerumunan orang yang tengah menyaksikan perayaan Dusshera, sebuah festival Hindu.

Pada tahun 2013, insiden berdesakan di sebuah festival Hindu di negara bagian Madhya Pradesh telah menewaskan 115 orang.

Read Entire Article