:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268687/original/096472200_1751271871-1.jpg)
1/7
Para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama saat mereka berdemonstrasi menuntut pembebasan rekan-rekan mereka yang ditahan dalam protes pada malam sebelumnya di Beograd, Serbia pada 29 Juni 2025. (OLIVER BUNIC/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268688/original/033221600_1751271874-2.jpg)
1/7
Ribuan orang berunjuk rasa dengan memblokade jalan di Serbia sepanjang Minggu (29/6/2025). (OLIVER BUNIC/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268689/original/049766700_1751271876-3.jpg)
1/7
Aksi ini menyusul penangkapan para pengunjuk rasa anti-pemerintah yang bentrok dengan polisi sehari sebelumnya. (OLIVER BUNIC/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268690/original/059639700_1751271878-4.jpg)
1/7
Mereka menuntut pembebasan puluhan pengunjuk rasa dan mahasiswa yang dipenjara karena diduga menyerang polisi. (OLIVER BUNIC/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268691/original/076080000_1751271880-5.jpg)
1/7
Sebelumnya, kepolisian Serbia pada hari Sabtu (28/6/2025) bentrok dengan pengunjuk rasa antipemerintah yang menuntut pemilihan umum cepat dan diakhirinya kekuasaan Presiden Aleksandar Vucic selama 12 tahun. (OLIVER BUNIC/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268692/original/009623700_1751271883-6.jpg)
1/7
Aksi unjuk rasa diadakan setelah hampir delapan bulan demonstrasi terus-menerus yang dipimpin oleh mahasiswa Serbia. (OLIVER BUNIC/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268693/original/033507500_1751271885-7.jpg)
1/7
Aksi unjuk rasa juga untuk mengguncang cengkeraman kuat Presiden Aleksandar Vucic pada kekuasaan di negara Balkan itu. (OLIVER BUNIC/AFP)