Liputan6.com, Vatikan - Suasana hening menyelimuti kapel Casa Santa Marta saat jenazah Paus Fransiskus terbaring dalam peti mati yang terbuka.
Momen ini tidak hanya menjadi awal dari prosesi penghormatan terakhir bagi Paus Fransiskus, tetapi juga menghadirkan berbagai simbol penuh makna yang mencerminkan kehidupan dan nilai-nilai yang dianut oleh pemimpin Gereja Katolik tersebut.
Mengutip BBC, Rabu (23/4/2025), berikut adalah sejumlah simbol dan maknanya di tempat jenazah Paus Fransiskus dibaringkan:
1. Jubah Merah dan Cincin Perak
Dalam foto-foto yang dirilis oleh Vatikan, terlihat Paus Fransiskus mengenakan jubah merah, memegang rosario, dan mengenakan mitra putih serta cincin perak sederhana. Tidak seperti tradisi sebelumnya, ia tidak menggunakan Fisherman's Ring (cincin nelayan) sebagai simbol jabatan kepausan dalam persemayaman ini.
Cincin tersebut nantinya akan dihancurkan oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo atau pejabat yang menjalankan administrasi Vatikan hingga terpilihnya Paus baru.
Kehadiran Kardinal Farrell yang memimpin ritus deklarasi wafat menandai dimulainya periode Sede Vacante, masa ketika Takhta Suci kosong. Dalam gambar yang dirilis, ia terlihat mengenakan mozzetta dan cassock merah, memberkati jenazah Paus Fransiskus—ritual sakral yang dilakukan dalam diam dan kekhusyukan.
2. Peti Paus Fransiskus
Peti tempat Paus Fransiskus dibaringkan juga menjadi simbol penting. Alih-alih tiga lapis peti seperti pendahulunya—yang terdiri dari peti kayu cemara, timah, dan kayu ek—Paus memilih peti kayu sederhana sebagai bentuk kesetiaan pada hidup yang bersahaja.
3. Lokasi Paus Fransiskus Disemayamkan
Casa Santa Marta, yang selama ini menjadi kediamannya, menjadi tempat persemayaman pertama. Bangunan ini bukan istana mewah, melainkan kompleks sederhana dengan lebih dari 100 kamar kecil, dibangun pada tahun 1996.
Pilihan ini menegaskan kembali gaya hidup Paus yang menjauh dari kemegahan Vatikan.
4. Arsitektur Ruangan
Simbol lain yang hadir dalam kapel adalah bentuk segitiga yang mendominasi arsitektur plafon dan lantai. Segitiga tersebut melambangkan Tritunggal Mahakudus: Bapa, Putra, dan Roh Kudus—doktrin utama dalam iman Katolik.
Di atas peti terbuka, terukir tulisan Latin "Veni Sancte Spiritus, reple tuorum corda fidelum" yang berarti "Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu yang setia". Doa ini menjadi pengingat akan kekuatan ilahi yang selalu dipanggil Paus Fransiskus dalam setiap pelayanannya.
5. Prosedur Pengamanan
Pengawalan oleh Garda Swiss, yang telah melindungi Paus sejak tahun 1506, menambah nuansa sakral. Dengan seragam khas mereka, para penjaga berdiri menjaga keheningan, mempertegas kehormatan tertinggi bagi pemimpin spiritual umat Katolik dunia.
Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di Casa Santa Marta hingga Rabu (23/4) pagi waktu setempat. Setelah itu, prosesi akan mengantarkannya menuju Basilika Santo Petrus untuk disemayamkan terbuka hingga menjelang pemakamannya pada Sabtu (26/4) mendatang.