Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) telah merencanakan empat program bagi penyandang disabilitas di 2025. Program ini diusung dalam rangka memberikan perlindungan dan jaminan sosial kepada para difabel.
Menurut Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, keempat program itu meliputi:
Program Makan Bergizi Gratis
Program pertama adalah makan bergizi gratis dua kali sehari dengan sasaran 42 ribu orang penyandang disabilitas yang pelaksanaannya melibatkan kelompok masyarakat.
Program Keluarga Harapan
Program kedua adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sebanyak 428 ribu orang penyandang disabilitas menjadi peserta.
Bantuan Pangan Non Tunai
Program ketiga yakni Bantuan Pangan Non Tunai atua BPNT dengan 588 ribu orang penyandang disabilitas telah mendapatkan manfaatnya.
Program ATENSI
Program keempat adalah Asistensi-Rehabilitasi Sosial (ATENSI). Program ini dilakukan dengan pemberian bantuan berupa berbagai peralatan yang mereka butuhkan, di antaranya alat bantu dengar, kursi roda dan lain-lain.
“Selain itu, kami juga memberikan program Habilitasi dan Rehabilitasi sosial yang bertujuan mengembalikan fungsi-fungsi sosial sebagaimana perannya. Program pemberdayaan juga dilaksanakan untuk membantu para penyandang disabilitas agar dapat lebih berdaya dan mandiri,” kata Mensos yang akrab disapa Gus Ipul dalam perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Selasa (3/12/2024).
Bertepatan pada Hari Disabilitas Internasional, Liputan6.com meluncurkan Sisi Terang, program baru berupa video dokumenter yang mengangkat beragam tema.
5 Agenda Kemensos untuk Penyandang Disabilitas
Tak henti di situ, Gus Ipul pun menyatakan bahwa ke depan ada lima agenda yang dipersiapkan untuk mengatasi berbagai tantangan dan problematika yang dihadapi oleh penyandang disabilitas. Kelima agenta itu adalah:
Sinkronisasi dan Validasi Data
Agenda pertama adalah sinkronisasi dan validasi data untuk mewujudkan data tunggal terpadu yang di dalamnya memuat profil disabilitas secara utuh.
“Dan saat ini sedang dikonsolidasikan bersama Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan arahan presiden. Yang selanjutnya menjadi pedoman bagi seluruh kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah untuk merencanakan program-program yang sesuai kebutuhan penyandang disabilitas.
Kartu Penyandang Disabilitas
Agenda kedua yakni mempersiapkan penerbitan Kartu Penyandang Disabilitas (KPD) secara bertahap sesuai dengan mandat Undang-Undang, guna memudahkan pemberian layanan.
Merintis Platform Disabilitas
Agenda ketiga yakni merintis platform digital (semacam e-loker) untuk mempertemukan pemberi dan pencari kerja dari kalangan penyandang disabilitas.
Platform ini juga akan memformulasikan mekanisme link and match antara kebutuhan pasar dan pendidikan vokasional penyandang disabilitas.
Perkuat Kolaborasi antar Kementerian dan Lembaga
Agenda keempat yakni memperkuat kolaborasi, sinergi antar kementerian/lembaga maupun pihak swasta dalam rangka melaksanakan program bersama agar para penyandang disabilitas memperoleh lebih banyak kesempatan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan masing-masing.
Percepatan PP Konsesi
Agenda kelima adalah mempercepat terbitnya PP tentang Konsesi dan Insentif bagi penyandang disabilitas. Di mana saat ini telah memasuki tahap akhir.
RPP ini ditunggu oleh pemangku kepentingan sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi beban pengeluaran penyandang disabilitas.
Lebih lanjut, Gus Ipul menyampaikan bahwa kegiatan HDI 2024 dimulai sejak tanggal 1 Desember dan berakhir hari ini, dengan berbagai rangkaian kegiatan termasuk:
- Layanan kesehatan, pameran karya-karya disabilitas, talkshow dan hiburan.
- Penandatanganan MOU dengan Kepala Badan Informasi Geospasial.
- Penyerahan Piagam Rekor MURI Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Terbanyak dan Pertama sebagai Agen Laku Pandai BNI’46.
- Launching e-Katalog Lukisan Karya Penyandang Disabilitas.