Identik dengan Lansia, Katarak Si Pemicu Disabilitas Netra Juga Bisa Dialami Usia Muda

1 day ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Katarak adalah salah satu penyebab disabilitas netra yang identik dialami oleh lansia. Namun, nyatanya penyakit ini juga bisa diidap usia muda.

Menurut dokter spesialis mata dari KMN EyeCare, Kevin, secara sederhana, gangguan ini merupakan pengembangan dari keadaan tidak tembus cahaya dalam lensa mata yang mengakibatkan kekeruhan pada sebagian maupun keseluruhan lensa mata. Keruhnya lensa mata membuat cahaya sulit mencapai retina. Kondisi inilah yang menyebabkan berkurangnya kemampuan melihat.

Kevin tak memungkiri, faktor risiko katarak adalah usia lanjut, yaitu mulai dari 40 tahun hingga 60 tahun. Seiring bertambahnya usia, gangguan pada struktur lensa dan akumulasi pigmen menjadikan pasien semakin susah untuk melihat objek yang ada di depannya. Namun, pada beberapa kondisi, gejala gangguan penglihatan juga dialami oleh seseorang yang menginjak usia 30 tahun. Kondisi ini disebut dengan istilah early onset cataract atau juvenile cataract.

“Katarak menjadi salah satu penyebab kebutaan paling besar di dunia. Menurut data hasil Survei Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993-1996, menunjukkan bawa angka kebutaan di Indonesia telah mencapai 1,5 persen,” jelas Kevin mengutip keterangan pers, Minggu (30/3/2025).

“Pada 2013, angka ini sudah menurun menjadi 0,9 persen dan katarak menjadi penyebab lebih dari separuh angka kebutaan tersebut,” tambahnya.

Pasien kurang mampu, Suratmi, menjalani operasi usus buntu gratis di Rumah Sakit (RS) Hermina, Kemayoran, Jakarta.

Promosi 1

Ciri Awal Penyakit Katarak

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Republik Indonesia menjelaskan beberapa ciri awal penyakit katarak. Gejala tersebut di antaranya:

Banyak pasien yang awalnya tidak merasakan gejala apapun, tapi ketika katarak mulai meluas, akan muncul noda putih yang menutupi lensa mata. Selanjutnya, pasien akan mengalami distorsi pandangan.

  • Pandangan mata menjadi buram seperti ada asap di depan mata.
  • Beberapa pasien mengeluh kesulitan melihat pada malam hari sehingga membutuhkan cahaya yang lebih terang.
  • Pandangan terhadap warna terang menjadi berkurang dan cenderung menguning.
  • Sensitivitas terhadap cahaya menjadi tinggi.
  • Jika melihat objek dengan satu mata saja akan terlihat seperti ganda.

“Jika Anda merasakan salah satu gejala di atas, tidak ada salahnya untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter mata,” saran Kevin.

Apa Penyebab Katarak di Usia Muda?

Menurut sebuah penelitian, tingginya angka pasien katarak di Indonesia ternyata dipengaruhi oleh letak geografis yang berada di daerah khatulistiwa.

Kondisi ini membuat penduduk Indonesia memiliki risiko 15 tahun lebih cepat terkena katarak dibandingkan dengan penduduk di Eropa (Rahmi, 2008). Salah satu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi sebagai penyebab utama katarak ialah usia.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang terkena gangguan penglihatan akibat katarak di usia muda. Berdasarkan American Academy of Ophthalmology, berikut ini beberapa faktor penyebab katarak di usia muda:

Faktor Genetik Atau Keturunan

Faktor genetik atau keturunan menjadi penyebab paling besar terjadinya katarak pada usia muda. Hampir 50 persen penyebab katarak yang terjadi pada anak-anak dan usia muda adalah karena faktor keturunan.

“Bagi Anda yang memiliki salah satu anggota keluarga yang menderita katarak, ini akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit yang sama di usia muda. Faktor risiko akan semakin meningkat jika anggota keluarga tersebut terkena gangguan penglihatan sejak usia muda juga,” jelas Kevin.

Gangguan Metabolisme

Penyebab katarak di usia muda berikutnya adalah gangguan metabolisme. Gangguan metabolisme seperti diabetes atau hipertensi bisa memicu munculnya katarak di usia muda.

Jenis katarak yang biasa menyerang adalah kortikal, yaitu adanya penumpukan gula yang dipicu oleh penyakit diabetes sehingga membentuk awan keruh pada lensa mata.

Cedera Mata

Cedera mata termasuk akibat benda tumpul dapat menyebabkan katarak traumatik.

Pada dasarnya, cedera mata bisa dialami siapa saja dan tidak terbatas hanya pada usia muda. Mengingat, intensitas aktivitas fisik yang tinggi pada orang usia muda cenderung lebih berisiko untuk terkena cedera mata.

Rusaknya struktur lensa mata akibat benda tumpul akan membuat kekeruhan yang muncul dengan sangat cepat sehingga memicu katarak.

Bagaimana Penanganan Katarak?

Menurut Kevin, katarak hanya bisa diatasi dengan tindakan operasi. Tidak semua pengidap katarak diwajibkan untuk melakukan tindakan operasi. Namun, hingga saat ini, operasi katarak adalah satu-satunya tindakan yang bisa digunakan untuk mengangkat penyakit ini.

“Hasil operasi katarak mampu menjadikan penglihatan kembali normal dan jelas,” ujar Kevin.

Operasi katarak tidak menimbulkan rasa sakit, bahkan prosesnya hanya membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit saja. Setelah operasi selesai, mata pasien akan diawasi oleh tim medis sembari diistirahatkan beberapa saat.

Sebelum benar-benar diperbolehkan pulang, pasien akan diberikan obat tetes mata dan obat pendukung lainnya untuk mencegah infeksi. Penggunaan kacamata atau pelindung mata juga disarankan untuk menambah proteksi mata pasien pasca operasi.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |