Mudik Gratis Pemprov Jateng, Penyandang Disabilitas Hemat Ongkos Rp500 Ribu

4 days ago 16

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kembali menggelar Program Mudik Gratis Lebaran 2025 bagi penyandang disabilitas dan pekerja sektor formal.

Pemerintah 35 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah juga turut memfasilitasi warga Jateng yang bekerja di Jabodetabek agar bisa pulang ke kampung halaman tanpa ada pungutan biaya.

Manfaat ini dirasakan oleh ibu dan anak penyandang disabilitas netra, Faedah dan Arif. Keduanya mengikuti program mudik gratis ke kampung halamannya di Cilacap.

Ibu anak yang sudah hampir tujuh tahun bekerja di panti urut tunanetra tersebut, mengaku sangat senang dengan adanya program ini.

"Ini mau ke Cilacap. Ada (Mudik) Gratis Alhamdulillah, saya suka, senang, nyaman, tidak pakai biaya," ujar Faedah mengutip laman Pemprov Jateng, Jumat (28/3/2025).

Dengan mengikuti program itu, uang yang seharusnya digunakan sebagai ongkos mudik dapat disimpan untuk kebutuhan lain, seperti makan atau keperluan di kampung. Ia berharap, program mudik gratis terus diselenggarakan setiap tahunnya. Apalagi, banyak teman-teman tunanetra dan disabilitas lain yang memanfaatkan program tersebut.

"Terima kasih banyak, jadi bisa meringankan biaya. Hemat Rp500 ribu. Dulu sudah pernah ikut (Mudik Gratis) sekali. Lumayan, (uangnya) bisa untuk makan di rumah," ungkap Faedah.

Kepadatan arus mudik Lebaran 2025 terpantau di Tol Cipali wilayah hukum Polda Jawa Barat. Imbas kemacetan pun hampir menyentuh Tol Cikatama sehingga rekayasa lalu lintas one way pun tengah disiapkan.

Promosi 1

Fasilitasi Buruh hingga Pedagang Kaki Lima

Dalam keterangan yang sama, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyampaikan bahwa program mudik gratis ini memang diperuntukkan warga Jateng yang bekerja sebagai buruh, pedagang kaki lima, asisten rumah tangga, dan sektor informal lainnya. Serta untuk memfasilitasi teman-teman disabilitas.

"Disabilitas tadi sudah diskusi dengan saya, dia senang dengan adanya mudik gratis, (begitu) juga beberapa temannya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, gubernur sebagai Bapak Asuh Penyandang Disabilitas Jateng juga mengajak masyarakat dan semua pihak untuk memberikan perhatian khusus kepada para penyandang disabilitas.

Kata Penerima Manfaat

Ada ribuan pekerja sektor informal termasuk di antaranya penyandang disabilitas yang menerima manfaat dari program ini.

Salah satunya, Mundoko, warga Jateng menyampaikan rasa senang dan terima kasih atas diselenggarakannya program mudik gratis. Ia beserta para pemudik lain yang bekerja sebagai karyawan, pedagang kaki lima, dan asisten rumah tangga merasa sangat terbantu.

"Saya hendak pulang ke Pekalongan, pulang bersama keluarga. Kerja hampir 10 tahun, (menjadi) ojol (ojek online) sekitar 5 tahun lalu. Ada mudik gratis lumayan, hemat sekitar Rp400 ribu per orang, yang biasanya buat ongkos," ujar Mundoko bersama istrinya, Ika di Halaman Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada Rabu, 26 Maret 2025.

Bukan Program Mudik Gratis Pertama

Sementara itu, pemudik dengan tujuan Wonogiri, Edi, mengaku sudah tiga kali ikut mudik gratis.

Ia mengaku, program ini sangat membantu, karena tiket saat Lebaran harganya cukup mahal. Harga satu tiket untuk satu orang ketika Lebaran bisa mencapai Rp600 ribu, padahal keluarganya terdiri dari tiga orang.

"Mudik Gratis kali ini sudah semakin baik, dan lebih mudah dari sebelum-sebelumnya. Beruntung bisa dapat kuota karena banyak sekali yang mendaftar," ujar pria yang bekerja sebagai buruh lepas tersebut. 

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |