Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi pada Senin (31/1/2025) bahwa Arab Saudi akan menjadi tujuan luar negeri pertamanya, dengan rencana kunjungan yang dijadwalkan awal bulan depan. Dia juga menunjukkan kemungkinan memperpanjang perjalanannya untuk mengunjungi negara-negara Teluk lainnya.
"Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Timur Tengah," kata Trump, sambil menyoroti hubungannya dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) seperti dilansir Al Arabiya. "Dia hebat dan luar biasa," tambah Trump, merujuk pada MBS.
Trump menyatakan bahwa kunjungannya akan fokus pada penyelesaian kesepakatan antara Washington dan Riyadh yang bernilai hampir USD 1 triliun. Dalam percakapan pertamanya dengan pemimpin asing setelah dilantik, Trump berbicara dengan MBS, yang menyatakan kesiapan Arab Saudi untuk menginvestasikan USD 650 miliar di AS dalam empat tahun ke depan.
Menurut Trump, investasi ini akan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja di AS.
"Jadi, mereka akan menghabiskan ratusan miliaran dolar dan memberikannya kepada perusahaan-perusahaan AS yang akan membuat peralatan untuk Arab Saudi dan negara-negara lainnya di Timur Tengah," ujarnya.
"Dan untuk itu, saya rasa itu layak," ujar Trump, menjelaskan keputusannya untuk menjadikan Arab Saudi sebagai tujuan luar negeri pertamanya setelah menjabat pada Januari lalu.
UEA dan Qatar
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa memperkuat hubungan dengan Riyadh merupakan prioritas utama bagi pemerintahan Trump. Hal itu disampaikannya setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman di Washington bulan lalu.
Trump menjadi presiden AS pertama yang menghadiri KTT Future Investment Initiative (FII) Institute bulan lalu dalam sebuah acara di Miami. Dia mengatakan itu adalah "kehormatan besar" menjadi presiden AS pertama yang hadir dan menyebut Arab Saudi sebagai "tempat yang istimewa dengan para pemimpin yang istimewa."
Pada konferensi yang sama, Menteri Investasi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa negaranya terus memandang AS sebagai tujuan utama investasi.
"Ketika kami mencari tempat untuk berinvestasi, AS selalu berada di urutan teratas sebagai tujuan investasi," kata al-Falih. "Harapannya hubungan luar biasa antara AS dan Arab Saudi semakin kuat," tambahnya.
Arab Saudi juga telah menjadi tuan rumah pertemuan antara AS-Rusia dan AS-Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, saat AS berusaha untuk mempertemukan kedua belah pihak guna mencapai gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina.
Trump juga menyebutkan kemungkinan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar setelah singgah di Riyadh, sambil memuji kedua negara tersebut.
"UEA sangat penting... Mereka memiliki pemimpin yang hebat," ujarnya, merujuk pada Presiden UAE Sheikh Mohamed bin Zayed.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa kesempatan lawatan presiden sedang dipertimbangkan, namun menambahkan bahwa belum ada rencana khusus yang ditetapkan.