Liputan6.com, Washington, DC - Ketika menjawab panggilan telepon dari ABC News pada Jumat (6/6/2025) pagi, sesaat sebelum pukul 07.00, Donald Trump ditanya soal laporan yang menyebut dia memiliki jadwal panggilan telepon dengan Elon Musk pada hari itu.
"Maksudmu pria yang sudah gila?" jawab Trump seperti dilansir ABC News, yang kemudian menambahkan bahwa dia tidak terlalu tertarik untuk berbicara dengan Musk saat ini.
Menurutnya, Musk yang ingin berbicara dengannya, namun dia sendiri belum siap untuk berbicara dengan Musk.
Trump kemudian berbicara beberapa menit tentang sejumlah topik lain — dia menyebut soal inflasi yang menurun, investasi asing yang meningkat, dan rencananya untuk melakukan kunjungan ke China yang dia sebut luar biasa.
Sehari sebelumnya, Trump dan Musk terlibat perang kata-kata.
Orang-orang terdekat Trump menggambarkan bahwa dia lebih merasa sedih daripada marah terhadap Musk. Seorang penasihat yang bersama Trump pada Kamis (5/6) malam mengungkapkan bahwa Trump "kecewa" atas keretakan hubungannya dengan Musk.
Nada suaranya pada Jumat pagi dinilai mencerminkan hal tersebut.
Seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan kepada Rachel Scott dari ABC News bahwa Trump sedang mempertimbangkan untuk memberikan atau menjual mobil Tesla merah yang pernah dia beli sebagai bentuk dukungan kepada Musk. Tesla yang dimaksud dilaporkan diparkir di West Executive Avenue pada Kamis.
Trump sempat menunjukkan ketertarikan terhadap berbagai model Tesla di Gedung Putih pada Maret, tepat ketika perusahaan Musk sedang menghadapi tekanan.
Reaksi Ayah Elon Musk
Sementara itu, ayah Elon Musk, Errol Musk, berbicara kepada Al Arabiya English dari ruang tunggu Bandara Delhi. Dia menuturkan bahwa dia telah mendesak putranya agar mengakhiri perseteruan tersebut.
"Saya belum bicara dengannya, tapi saya mengirimkan pesan ... memintanya memastikan ini segera mereda," kata Errol Musk.
Dia kemudian menyebut siapa yang menurutnya akan keluar sebagai pemenang dari pertikaian ini, "Trump, tentu saja, akan menang, karena dia telah dipilih oleh mayoritas rakyat Amerika Serikat (AS)."
Errol Musk atau mengaitkan tindakan putranya pada Kamis dengan tekanan yang sangat besar.
Perang kata-kata pada Kamis bermula dari kritik Musk terhadap RUU andalan Trump mengenai pajak dan imigrasi. Musk menyatakan bahwa Trump tidak akan menang dalam Pilpres 2024 tanpa dukungannya. Dia bahkan mendukung seruan untuk memakzulkan Trump dan menuduh Trump terlibat dalam berkas Epstein, penyelidikan kasus perdagangan seks dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
"Itulah alasan sebenarnya kenapa berkas-berkas itu belum dipublikasikan. Semoga harimu menyenangkan, DJT!" tulis Musk, merujuk pada singkatan nama Trump.
Trump kemudian membalas dengan mengatakan bahwa Musk "GILA" dan menyarankan agar kontrak serta subsidi pemerintah untuk perusahaan-perusahaan Musk dicabut.
Kata Gedung Putih
Gedung Putih turut memberikan pernyataan terkait perseteruan Trump Vs Musk. Mereka menyebutnya sebagai "insiden yang disayangkan dari Elon, yang tidak menyukai RUU Besar dan Indah ini karena tidak memuat kebijakannya."
"Presiden fokus pada upaya meloloskan undang-undang bersejarah ini dan membuat negara kita hebat kembali," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.
Menariknya, hanya beberapa jam setelah menuduh Trump — tanpa bukti — terlibat dalam berkas Epstein, Musk mulai menunjukkan tanda-tanda untuk melunakkan nadanya. Dia bahkan kedapatan menyetujui sebuah unggahan di X yang menyerukan agar kedua belah pihak berdamai.
Tanda pertama bahwa Musk mulai melunak datang dari sebuah akun X dengan hanya 141 pengikut yang menyarankan agar Musk menenangkan diri dan mengambil langkah mundur.
Tanggapan Musk terhadap saran dari akun tersebut cukup mengejutkan. Dia memutuskan membatalkan ancamannya untuk menonaktifkan pesawat luar angkasa Dragon, yang digunakan untuk mengangkut astronot dan pasokan ke Stasiun Angkasa Luar Internasional — sebuah ancaman yang dia lontarkan hanya beberapa jam sebelumnya.
"'Saran yang bagus'," balas Musk kepada pengguna tersebut. "Oke, kami tidak akan menonaktifkan Dragon."