Wamenlu Gaungkan Kolaborasi Made in Indonesia-Bangladesh demi Genjot Kerja Sama Ekonomi Bilateral

1 day ago 9

Liputan6.com, Dhaka - Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir melakukan serangkaian pertemuan strategis dalam kunjungan kerja ke Dhaka pada Selasa (3/6/2025). 

Dalam lawatannya, Wamenlu Tata—sapaan akrabnya—bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Bangladesh, termasuk Perdana Menteri Ad Interim Profesor Muhammad Yunus, guna membahas kerja sama konkret lintas sektor antara kedua negara.

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Ad Interim Bangladesh, Wamenlu Tata menegaskan komitmen Jakarta untuk memperdalam kemitraan dengan Dhaka.

"Jakarta sangat ingin memperdalam kerja sama dengan Dhaka," ujarnya.

Kerja sama yang dibahas meliputi sektor perdagangan, investasi, energi, pertahanan, hingga sosial budaya.

Profesor Yunus yang pernah beberapa kali mengunjungi Indonesia sebelum menjabat, menyambut baik intensi tersebut.

Ia menekankan kedekatan Indonesia dan Bangladesh yang dilandasi latar belakang agama, sejarah, dan budaya yang serupa, serta pentingnya penguatan kontak antarmasyarakat (people-to-people contact), khususnya di sektor pariwisata dan pendidikan.

Bangladesh juga berharap adanya penambahan kuota beasiswa bagi pelajar mereka di Indonesia.

"Kita perlu menjadi sahabat dekat," ujar Profesor Yunus.

Bahas Isu Rohingya

Isu kemanusiaan turut menjadi perhatian, khususnya krisis pengungsi Rohingya yang masih berlangsung. Wamenlu Tata menggarisbawahi pentingnya respons internasional yang menyeluruh dalam menanggulangi krisis ini, termasuk pencegahan penyelundupan dan perdagangan manusia di Asia Tenggara.

Pertemuan lainnya antara Wamenlu Tata dan Penasihat Luar Negeri Bangladesh Md Touhid Hossain serta Acting Foreign Secretary Ruhul Alam Siddique juga difokuskan pada penguatan mekanisme bilateral dan langkah-langkah kerja sama nyata antara kedua negara.

Dari sisi energi dan infrastruktur, Wamenlu Tata berdiskusi dengan Penasihat Energi Bangladesh Md. Fouzul Kabir Khan mengenai potensi kemitraan dalam pasokan LNG, impor batu bara, pengembangan transportasi cepat massal, dan industri perkeretaapian.

Potensi ekspansi perusahaan Indonesia di Bangladesh juga menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan dengan Kepala Otoritas Pengembangan Investasi Bangladesh (BIDA), Ashik Chowdury.

Pertemuan bilateral kedua negara ditutup dengan dialog pertahanan bersama Kepala Staf Angkatan Darat Bangladesh. Fokus utama diskusi mencakup kolaborasi dalam misi pemeliharaan perdamaian di bawah naungan PBB serta minat Bangladesh terhadap produk strategis dan kedirgantaraan Indonesia.

Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda Delegasi Ekonomi Tingkat Tinggi (High Level Economic Delegation/HLED) Indonesia ke Bangladesh. Dalam penutupannya, Wamenlu Tata menyerukan penguatan identitas produk unggulan kedua negara.

"Peluang kerja sama Indonesia dan Bangladesh sangatlah besar. Ke depan, kita perlu gaungkan ‘Made in Indonesia’ dan ‘Made in Bangladesh’ sebagai brand di kawasan yang dikenal akan kualitas dan inovasinya. Mari berinvestasi dan saling dukung dalam pertumbuhan ekonomi satu sama lain," pungkasnya.

Read Entire Article