Bom Sisa Perang Dunia II Jadi Ancaman Tersembunyi di Tanah Eropa

10 hours ago 7

, Berlin - Sebanyak 15 pasangan harus menunda impian mereka untuk mengucapkan janji suci di balai kota bersejarah Köln, Jerman, pada Rabu (4/6/2025). Rencana pernikahan mereka terpaksa dibatalkan karena lokasi pernikahan berada tepat di tengah zona evakuasi penjinakan bom peninggalan Perang Dunia II.

Mengutip DW Indonesia, Sabtu (7/6/2025), tiga bom tak meledak buatan Amerika Serikat ditemukan saat persiapan pembangunan di Jembatan Deutz, Köln. Temuan ini memicu evakuasi besar-besaran sedikitnya 20.500 warga dari radius satu kilometer persegi, termasuk pasien rumah sakit dan penghuni dua panti wreda.

Ini menjadi evakuasi terbesar di kota tersebut sejak berakhirnya Perang Dunia II pada 1945.

Untungnya, momen sakral para pasangan tidak sepenuhnya hilang. Mereka tetap bisa melangsungkan pernikahan di balai kota distrik lain yang lebih aman.

Tiga bom yang ditemukan terdiri dari satu bom seberat 450 kilogram dan dua bom masing-masing seberat 900 kilogram. Ketiganya memiliki sumbu pemicu tumbukan, yang berarti tidak bisa dipindahkan tanpa risiko besar. Oleh karena itu, bom harus dijinakkan langsung di lokasi penemuan.

Proses penjinakan ini membuat hampir seluruh distrik Deutz dan sekitarnya lumpuh sementara. Sekitar 60 hotel ditutup, dan para tamunya harus dipindahkan. Warga yang dievakuasi diarahkan ke fasilitas darurat di Messe-Deutz.

Jerman Terbiasa Hadapi Ancaman Bom Sisa Perang

Meski terdengar ekstrem, penemuan dan penjinakan bom sisa perang bukan hal baru di Jerman. Hanya pada 2024, lebih dari 1.600 bom berhasil dijinakkan di negara bagian Nordrhein-Westfalen saja. Proyek pembangunan infrastruktur, seperti penggalian kabel serat optik atau renovasi jembatan, kerap membuka "luka lama" dari era 1930-an dan 1940-an.

Distrik Deutz hanyalah satu dari banyak kawasan di Jerman yang masih menyimpan bom tak meledak. Kota-kota seperti Hamburg dan Berlin, yang menjadi target utama serangan udara Sekutu, memiliki tanah yang terkontaminasi ranjau dan peluru artileri.

Di Negara Bagian Brandenburg saja, pada 2024 ditemukan 90 ranjau, 48.000 granat, 500 bom api, dan ratusan ribu peluru artileri yang belum meledak.

Ancaman bom peninggalan perang juga menjadi masalah lintas negara. Prancis dan Belgia masih menemukan bom dari Perang Dunia I di kawasan Verdun dan Somme. Italia bahkan mengalami penemuan bom karena kekeringan yang mengeringkan aliran sungai dan mengungkap sisa-sisa senjata.

Pada 2021, Inggris meledakkan bom udara Jerman seberat 1.000 kilogram secara terkendali di Exeter—lebih dari 250 bangunan rusak akibat ledakan. Sementara di Polandia, sebuah bom Inggris seberat 5 ton berhasil dijinakkan di Swinoujscie pada 2020. Di Republik Ceko, situasi lebih serius karena kecelakaan fatal baru-baru ini akibat bom yang tak meledak.

Read Entire Article