Liputan6.com, Brasilia - Fenomena boneka "bayi reborn"—boneka realistis yang menyerupai bayi manusia—tak hanya memikat perhatian publik Brasil, tetapi kini telah menimbulkan perdebatan serius di level legislatif.
Apa yang awalnya merupakan hobi dan sarana terapi emosional, kini berkembang menjadi isu politik yang diperdebatkan di berbagai parlemen negara bagian.
Mengutip AP News, Sabtu (7/6/2025), boneka-boneka ini sering digunakan oleh kolektor dan komunitas "reborn mothers" sebagai alat bantu terapi kesedihan atau latihan mengasuh anak. Namun, popularitas mereka melonjak drastis berkat para influencer yang membuat konten viral dengan mensimulasikan kelahiran, memandikan boneka di pusat perbelanjaan, hingga membawa mereka berjalan-jalan layaknya bayi sungguhan.
Fenomena ini memicu reaksi beragam dari masyarakat—mulai dari kekaguman hingga kecaman. Tak sedikit yang menilai aksi para influencer sebagai pencarian sensasi semata.
Ketegangan mencapai titik baru ketika beredar video seorang perempuan yang membawa boneka reborn ke rumah sakit untuk mendapat layanan medis, meskipun otoritas kesehatan setempat menegaskan bahwa tidak ada kasus seperti itu yang tercatat secara resmi.
Sampai Dibahas di Parlemen
Di Rio de Janeiro, Dewan Kota bahkan mengesahkan rancangan undang-undang untuk memberikan penghargaan kepada para pengrajin boneka reborn—sebuah langkah simbolik yang menunggu tanda tangan Wali Kota Eduardo Paes. Namun di negara bagian Amazonas, pendekatannya sangat berbeda.
Joao Luiz, anggota parlemen negara bagian Amazonas, membawa boneka reborn ke gedung legislatif pada Selasa (27/5) lalu untuk mengumumkan rencananya melarang pemberian layanan kesehatan publik bagi boneka jenis ini. Meski usulan tersebut menuai sorotan, media lokal mengonfirmasi bahwa belum ada kasus nyata yang membutuhkan penanganan medis terhadap boneka tersebut.
Sementara itu, anggota Kongres Nasional, Talíria Petrone, melontarkan kritik tajam terhadap rekan-rekannya yang dinilai terlalu memusatkan perhatian pada isu ini.
"Bisakah kita fokus pada hal yang benar-benar penting? Jika seseorang ingin punya boneka, biarkan saja. Saya punya dua anak sungguhan dan itu sudah cukup repot,” katanya.
Komunitas Kolektor Bayi Realistis
Di tengah kritik, komunitas penggemar boneka reborn tetap aktif.
Akhir pekan lalu, puluhan "ibu reborn" berkumpul di Taman Villa Lobos, Sao Paulo, dalam pertemuan tahunan ke-10. Mereka menekankan bahwa kemarahan publik seharusnya diarahkan pada para influencer pencari perhatian, bukan pada komunitas secara keseluruhan.
Nice Maria Santos, salah satu peserta, membawa bonekanya dengan penuh kasih sayang. "Saya cinta reborn meskipun banyak yang membenci. Saya ingin tetap punya hak untuk pergi ke mal, ke taman, bersama mereka," ujarnya.
Namun meningkatnya eksposur juga membawa tantangan keamanan. Daniela Baccan, pemilik toko boneka reborn di Campinas, mengatakan bahwa tokonya kini memperketat pengamanan dengan menambah kamera dan memperketat akses masuk.
"Kami lebih sering mengunci toko, tapi di sisi lain, permintaan online naik, dan pengunjung ke toko juga meningkat pesat," katanya.
Harga boneka reborn di Brasil bervariasi, mulai dari 700 real Brasil (sekitar Rp1,8 juta) hingga hampir 10.000 real (sekitar Rp25 juta), tergantung pada tingkat detail dan kemiripan dengan bayi sungguhan.