Keputusan PM Kanada Undang PM India ke KTT G7 Mengundang Protes, Ini Alasannya

13 hours ago 6

Liputan6.com, Ottawa - Perdana Menteri Kanada Mark Carney membela keputusannya untuk mengundang Perdana Menteri India Narendra Modi ke KTT G7 yang akan datang di Alberta, meskipun Kepolisian Federal Kanada menyimpulkan bahwa pembunuhan seorang aktivis Sikh terkemuka di British Columbia didalangi oleh "tingkat tertinggi" dalam pemerintahan India.

Carney menolak menjawab pertanyaan wartawan mengenai apakah dia percaya Modi terlibat dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar.

"Ada proses hukum yang secara harfiah sedang berlangsung dan sudah cukup maju di Kanada, tidak pernah pantas untuk memberikan komentar sehubungan dengan proses hukum tersebut," kata Carney pada Jumat seperti dilansir The Guardian.

Empat warga negara India yang tinggal di Kanada telah didakwa atas pembunuhan Nijjar.

KTT G7 akan berlangsung pada 15 hingga 17 Juni di Kananaskis, Alberta.

Carney mengatakan bahwa karena India adalah ekonomi terbesar kelima di dunia, negara dengan populasi terbanyak di dunia, dan sangat penting dalam rantai pasokan maka penting untuk mengundang pemimpin negara tersebut meskipun penyelidikan masih berlangsung, guna membahas energi, kecerdasan buatan, dan mineral penting.

"Saya yang menyampaikan undangan kepada Perdana Menteri Modi dan dalam konteks itu beliau telah menerima," kata Carney.

Respons Modi

Modi mengatakan bahwa dirinya senang menerima panggilan dari Carney dan mengucapkan selamat kepada pemimpin Liberal tersebut atas kemenangan elektoralnya baru-baru ini.

"Sebagai negara demokratis yang dinamis dan diikat oleh hubungan antarmasyarakat yang kuat, India dan Kanada akan bekerja sama dengan semangat baru, dipandu oleh saling menghormati dan kepentingan bersama. Saya menantikan pertemuan kita di KTT nanti," ujar Modi.

Kanada dan India saling mengusir diplomat tingkat atas masing-masing tahun lalu terkait pembunuhan bermotif politik terhadap Nijjar di Kota Surrey, British Columbia. Penegak hukum Kanada juga menuduh India terlibat dalam pemerasan, kekerasan geng, dan intimidasi.

Keputusan Carney untuk mengundang Modi memicu kemarahan dari Organisasi Sikh Dunia (World Sikh Organization).

"Bagi komunitas Sikh di Kanada, ini adalah sebuah pengkhianatan — tidak hanya terhadap komunitas kami, namun juga terhadap nilai-nilai inti Kanada. Keputusan Perdana Menteri Carney untuk mengundang Narendra Modi, sementara India terus menyangkal keterlibatan dalam pembunuhan Bhai Hardeep Singh Nijjar dan menolak bekerja sama dengan otoritas Kanada, adalah keputusan yang memalukan dan berbahaya," tulis presiden organisasi tersebut Danish Singh.

"Kita tidak akan pernah menyambut para pemimpin dari Rusia, China, atau Iran dalam situasi seperti ini. Namun, India telah melakukan jauh lebih banyak di tanah Kanada dalam hal campur tangan asing dan represi transnasional, termasuk merancang pembunuhan, dan justru diberi sambutan karpet merah."

Upaya Meredakan Ketegangan

Keputusan Carney mengundang Modi muncul di saat pemerintah barunya berupaya meredakan ketegangan dengan negara-negara lain yang tengah berseteru dengan Kanada.

Pada Kamis malam, dia mengunggah isi pembicaraannya dengan Perdana Menteri China Li Qiang dan mengatakan bahwa kedua pihak sama-sama tertarik untuk menormalkan saluran komunikasi di tengah sengketa perdagangan yang telah merugikan kedua belah pihak miliaran dolar akibat tarif terhadap produk makanan laut, kendaraan listrik, kanola, daging babi, dan kacang polong. Dalam panggilan tersebut — komunikasi tingkat tinggi pertama sejak dia menjadi perdana menteri pada Maret — Carney menyebut kedua negara juga tengah memerangi produksi ilegal opioid fentanyl.

Carney juga sedang melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri perang dagang antara kedua sekutu tersebut menyusul tarif yang merugikan ekonomi terhadap baja dan aluminium Kanada.

Read Entire Article