Teknologi Robotik Dukung Keselamatan Pasien dalam Operasi Lutut

Liputan6.com, Jakarta - Gatam Institute Eka Hospital telah merampungkan 100 operasi penggantian lutut total atau total knee replacement (TKR) menggunakan teknologi robotik Velys. Dari 100 tindakan yang berlangsung dalam kurun waktu 1,5 tahun, tidak ada kasus infeksi dan kematian.

Terkait nol kasus infeksi dan nol kematian usai operasi TKR, Chairman Gatam Institute, Dr. dr. Luthfi Gatam, SpOT (K) Spine menjelaskan hal itu merupakan hasil kolaborasi antara kemajuan teknologi dan kompetensi dari tim medis.

"Capaian 0 persen infeksi dan 0 persen mortalitas bukan semata soal angka, tetapi mencerminkan integrasi yang kuat antara teknologi mutakhir, kompetensi dokter, protokol keselamatan pasien, serta sistem kendali mutu yang ketat," kata Luthfi Gatam di sela-sela konferensi pers pada Kamis pekan lalu.

Di kesempatan yang sama, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Ricky Hutape mengungkapkan teknologi robotik seperti alat Velys Robotic Assisted Total Knee Replacement ini bisa membantu dokter untuk melakukan tindakan bedah lebih presisi. Hal ini akan membuat pasien pun lebih nyaman di masa pemulihan.

"Teknologi ini membantu dan memungkinkan ahli bedah untuk melakukan operasi dengan tingkat presisi yang lebih tinggi sehingga mempercepat pemulihan pasien," kata Ricky.

Penggantian sendi lutut total atau total knee replacement/TKR adalah prosedur di mana sendi lutut yang rusak diganti dengan sendi buatan (prostesis).

Saat ini sudah ada teknologi canggih untuk membantu operasi TKR yakni dengan Velys Robotic Assisted Total Knee Replacement. Kehadiran teknologi robotik ini membantu dokter ortopedi untuk mengganti dan memperbaiki sendi lutut yang rusak.

Alat ini membantu dokter bedah melakukan prosedur penggantian lutut secara lebih modern, cepat dan memberikan hasil yang lebih presisi, efisien, dan meminimalkan risiko bagi pasien.

"Dengan teknik robotik ini, kami para dokter mendapatkan panduan secara lebih jelas, termasuk perhitungan anatomi untuk mengetahui titik tulang atau sendi yang harus diangkat dan pada sudut mana sendi lutut buatan harus ditempatkan,” kata Luthfi Gatam di kesempatan berbeda.

Ricky mengungkapkan operasi dengan teknologi robotik memiliki beberapa kelebihan bagi pasien. Diantaranya pemulihan yang lebih cepat, waktu rawat inap yang lebih singkat, perbaikan rentang gerak pasien yang lebih baik setelah operasi, serta pengalaman pasien yang lebih minim sakit.

Bila pasien menjalani operasi pagi, maka pada sore hari dokter akan meminta pasien berlatih untuk beraktivitas ."Ketika jam 10 sudah selesai operasi, pasien akan dipindahkan ke recovery room lalu diobservasi tanda vital. Bila sudah baik maka akan masuk ke ruangan kamar," kata Ricky di kesempatan berbeda.