Sejarah Hari Cahaya Internasional yang Dirayakan Setiap 16 Mei

4 weeks ago 33

Liputan6.com, Jakarta - International Day of Light atau Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei, sebuah momen penting yang diprakarsai oleh UNESCO sejak tahun 2018. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang peran krusial cahaya dalam kehidupan manusia, mulai dari aspek teknologi dan sains hingga seni dan budaya serta pembangunan berkelanjutan. 

Situs dayoflight.org yang dikutip Kamis (155/55/2025) menyebut bahwa inisiatif global tahunan ini melibatkan partisipasi komunitas di seluruh dunia dalam berbagai kegiatan yang menunjukkan bagaimana cahaya dalam semua aplikasinya dapat membantu mencapai tujuan UNESCO – pendidikan, kesetaraan, dan perdamaian.

Hari Cahaya Internasional diadakan pada tanggal 16 Mei setiap tahun dalam rangka memperingati keberhasilan pengoperasian laser pertama di dunia pada 16 Mei 1960 oleh Theodore Maiman, sebuah penemuan revolusioner yang membuka jalan bagi kemajuan teknologi berbasis cahaya.

Laser merupakan contoh sempurna tentang bagaimana penemuan ilmiah dapat menghasilkan manfaat revolusioner bagi masyarakat dalam bidang komunikasi, perawatan kesehatan, dan banyak bidang lainnya.

Berikutnya sejarah Hari Cahaya Internasional.

Rekam Jejak Sejarah Hari Cahaya Internasional

Situs Hindustan Times menyebut bahwa Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Mei untuk memperingati hari istimewa saat Fisikawan dan Insinyur Theodore Maiman melakukan pengoperasian laser pertama yang berhasil.

Pada tahun 2015, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merayakan Hari Cahaya Internasional untuk meningkatkan kesadaran tentang sains cahaya dan teknologi serta aplikasi berbasis cahaya. Setelah itu, pada tahun 2016, UNESCO mengadopsi resolusi untuk merayakan Hari Cahaya Internasional setiap tahun.

Adapun Hari Cahaya Internasional pertama kali diperingati pada tahun 2018.

Menurut laporan CNBC, Hari Cahaya Internasional secara resmi ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 20 Desember 2017. Hari khusus ini ditetapkan untuk memperingati hari jadi pencapaian luar biasa di bidang sains—keberhasilan pengoperasian laser pada tanggal 16 Mei 1960, oleh fisikawan dan insinyur Theodore Maiman.

Sejak awal, Hari Cahaya Internasional telah menjadi acara global tahunan, yang menyoroti pentingnya teknologi berbasis cahaya dan dampaknya terhadap masyarakat.

Hari Cahaya Internasional Jadi Momen Meningkatkan Kesadaran Makna Cahaya

Situs Hindustan Times menyebut Hari Cahaya Internasional juga menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran tentang makna cahaya dan bagaimana kita dapat mengeksplorasi cara-cara untuk mendorong kolaborasi ilmiah dan kemungkinan teknologi berbasis cahaya untuk inovasi, kreativitas, dan masyarakat yang berkelanjutan.

Pada hari itu mendorong orang-orang untuk bersatu dari semua sektor, seperti sains, teknologi, seni, dan budaya untuk menerapkan penerapan cahaya dan teknologi berbasis cahaya untuk inovasi dan pemenuhan tujuan UNESCO.

"Hari ini adalah panggilan untuk memperkuat kerja sama ilmiah dan memanfaatkan potensinya untuk mendorong perdamaian dan pembangunan berkelanjutan," tulis UNESCO di situs web resmi mereka.

Untuk merayakan International Year of Quantum Science and Technology dan International Day of Light (Tahun Internasional Sains dan Teknologi Kuantum dan Hari Cahaya Internasional) tahun 2025, UNESCO dan para mitra meluncurkan seruan global untuk karya visual yang terinspirasi oleh persimpangan antara cahaya dan sains kuantum.

"Tanpa cahaya, planet kita hanyalah tempat yang dingin dan tandus. Memang, di mana ada cahaya, sering kali ada kehidupan yang berlimpah. Namun, cahaya bahkan lebih berarti bagi umat manusia. Cahaya berjalan seiring dengan pengetahuan; cahaya adalah lensa untuk melihat dan memahami dunia," ujar Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay.

Kegiatan Global untuk Memperingati Hari Cahaya Internasional

Merangkum sejumlah sumber, didapati informasi bahwa sejak tahun 2018 peringatan Hari Cahaya Internasional telah dirayakan secara besar-besaran di seluruh dunia. Lebih dari 2.000 kegiatan telah diselenggarakan di lebih dari 100 negara.

Berbagai kegiatan menarik dilakukan untuk memperingati hari ini, termasuk seminar, lokakarya, pameran, dan kegiatan edukasi lainnya yang melibatkan masyarakat luas. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya cahaya dan teknologi berbasis cahaya.

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini sangat penting untuk keberhasilan peringatan Hari Cahaya Internasional. Dengan terlibat aktif, masyarakat dapat belajar lebih banyak tentang cahaya dan teknologi berbasis cahaya, serta berkontribusi dalam mendorong inovasi dan kemajuan di bidang ini.

Read Entire Article