Presiden Meksiko Tuntut Bukti dari AS atas Tuduhan Institusi Keuangannya Terlibat Pencucian Uang Narkoba

4 days ago 20

Liputan6.com, Mexico City - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyampaikan kekecewaannya terhadap sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) kepada tiga institusi keuangan Meksiko yang dituduh terlibat dalam pencucian uang hasil perdagangan narkoba. Dia menegaskan bahwa hingga saat ini, AS belum memberikan bukti yang menunjukkan adanya aktivitas kriminal.

"Hingga saat ini, kementerian keuangan belum mengirimkan bukti yang menunjukkan adanya pencucian uang," kata Sheinbaum seperti dilansir The Guardian. "Kami akan bertindak jika ada buktinya."

Dia kemudian secara terbuka meminta agar Kementerian Keuangan AS mengirimkan bukti, jika mereka memilikinya, agar pihaknya bisa mendampingi mereka dalam proses tersebut.

Kementerian Keuangan AS pada Rabu (25/6) mengumumkan bahwa mereka menjatuhkan sanksi terhadap tiga institusi keuangan Meksiko, menuduh mereka digunakan untuk mencuci uang bagi kejahatan terorganisir.

Tiga institusi yang diidentifikasi oleh unit kejahatan keuangan Kementerian Keuangan AS (FinCEN) adalah bank komersial besar CiBanco dan Intercam, serta perusahaan pialang Vector Casa de Bolsa. FinCEN menuduh mereka mencuci uang yang terkait dengan perdagangan fentanyl.

"Mereka yang memfasilitasi keuangan seperti CiBanco, Intercam, dan Vector memungkinkan terjadinya keracunan massal di kalangan warga AS dengan memindahkan uang atas nama kartel, menjadikan mereka bagian penting dalam rantai pasok fentanyl," kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

"Tindakan hari ini menandai pertama kalinya kewenangan yang kuat ini digunakan dan menegaskan komitmen Kementerian Keuangan AS untuk menggunakan seluruh alat yang tersedia guna menghadapi ancaman dari organisasi kriminal dan teroris yang memperdagangkan fentanyl serta narkotika lainnya."

Picu Ketegangan dengan Meksiko

Pengumuman pada Rabu ini merupakan eskalasi lebih lanjut oleh pemerintahan Trump terhadap kejahatan terorganisir di Amerika Latin. Setelah pelantikannya, pemerintahan Trump menyatakan sejumlah kelompok kriminal Meksiko sebagai organisasi teroris.

Tindakan lain oleh AS juga telah menyebabkan ketegangan antara pemerintah Meksiko dan pemerintahan Trump. Awal tahun ini, pemerintahan Trump memberlakukan tarif tambahan sebesar 25 persen terhadap banyak barang impor dari Meksiko, sebagai upaya menekan negara tersebut untuk menghentikan perdagangan fentanyl dan arus migrasi ke arah AS.

Selain itu, pemerintahan tersebut mulai mencabut visa bagi sejumlah tokoh politik Meksiko, mencegah mereka bepergian ke AS. Menurut laporan dari ProPublica, pemerintahan Trump memiliki daftar sejumlah politikus yang dituduh memiliki hubungan dengan perdagangan narkoba, termasuk para sekutu Sheinbaum.

Kementerian Keuangan AS menyatakan tindakannya dilakukan setelah sejumlah undang-undang yang disahkan oleh Kongres memberikan kewenangan tambahan untuk menargetkan jaringan pencucian uang yang terkait dengan perdagangan fentanyl.

Fentanyl menyebabkan puluhan ribu kematian akibat overdosis setiap tahunnya di AS. Narkoba ini sebagian besar diproduksi di Meksiko oleh kelompok kriminal menggunakan bahan prekursor dari China. Biasanya, fentanyl dicetak menjadi pil, diselundupkan ke AS, dan didistribusikan secara nasional.

Meksiko: Tidak Ada Impunitas

Menurut Sheinbaum, lembaga investigasi keuangan Meksiko telah menerima informasi dari Kementerian Keuangan AS mengenai tiga institusi keuangan tersebut dan transaksi dengan bisnis-bisnis di China.

Pejabat Meksiko, yang menilai bukti tersebut tidak memadai, meluncurkan penyelidikan mereka sendiri dan juga meminta informasi tambahan dari AS mengenai transaksi-transaksi tersebut.

Sheinbaum mengatakan bahwa AS tidak menindaklanjuti permintaan Meksiko tersebut.

"Kami tidak akan melindungi siapa pun. Tidak ada impunitas," tegas Sheinbaum. "Namun, harus dibuktikan bahwa memang terjadi pencucian uang. Bukan dengan pernyataan, namun dengan bukti kuat."

Kementerian Keuangan AS, dalam rilisnya, menyertakan berbagai tuduhan terhadap institusi-institusi tersebut.

Dalam satu kasus, Kementerian Keuangan AS menyatakan bahwa seorang pegawai CiBanco pada 2023 membuat sebuah akun untuk mencuci uang sebesar USD 10 juta bagi seorang pemimpin kartel Teluk. Dalam kasus lain, eksekutif Intercam pada tahun 2022 diduga bertemu dengan anggota yang dicurigai sebagai bagian dari kartel Generasi Baru Jalisco untuk mendiskusikan skema pencucian uang, termasuk pemindahan dana dari China.

Dan dalam contoh ketiga, Kementerian Keuangan AS mengklaim bahwa dari 2013 hingga 2021, seorang kurir uang kartel Sinaloa mencuci uang sebesar USD 2 juta dari AS ke Meksiko melalui perusahaan Vector.

"CiBanco menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki hubungan komersial di luar hukum dan menggarisbawahi kepatuhan terhadap semua pedoman yang ditetapkan oleh otoritas terkait," tulis CiBanco di situs web-nya. "CiBanco terus berkomunikasi dengan otoritas Meksiko dan AS yang bersangkutan dan menekankan kesediaannya untuk bekerja sama."

Read Entire Article