:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219163/original/042598300_1747207670-20250514-Pagar_Pembatas-AFP_1.jpg)
1/7
Warga Palestina membungkuk untuk menyeberangi gerbang besi yang didirikan oleh tentara Israel di Hebron, Tepi Barat yang diduduki, pada 13 Mei 2025. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219164/original/080646300_1747207670-20250514-Pagar_Pembatas-AFP_2.jpg)
1/7
Militer Israel terus membatasi pergerakan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219165/original/015392200_1747207671-20250514-Pagar_Pembatas-AFP_3.jpg)
1/7
Warga Palestina yang akan melakukan perjalanan dan menyeberang ke Yerusalem timur atau Israel harus mendapatkan izin dari pihak berwenang melalui pos pemeriksaan. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219166/original/047814100_1747207671-20250514-Pagar_Pembatas-AFP_4.jpg)
1/7
Diketahui, Israel membangun sekitar 900 pos pemeriksaan dan gerbang besi untuk membatasi pergerakan warga Palestina di Tepi Barat. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219167/original/083084700_1747207671-20250514-Pagar_Pembatas-AFP_6.jpg)
1/7
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina pada Selasa (4/3/2025) lalu mengatakan bahwa penghalang tersebut dibangun bukan untuk menjaga keamanan tetapi untuk menindas warga Palestina. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219168/original/016139600_1747207672-20250514-Pagar_Pembatas-AFP_5.jpg)
1/7
Pembatasan yang sistematis terhadap kebebasan bergerak warga Palestina dikenal juga sebagai kebijakan penutupan Israel, atau kebijakan pemisahan antara Jalur Gaza dan Tepi Barat. (HAZEM BADER/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219169/original/046674600_1747207672-20250514-Pagar_Pembatas-AFP_7.jpg)
1/7
Kebijakan pembatasan diberlakukan pada penduduk Palestina oleh militer Israel sebagai tindakan kolektif. (HAZEM BADER/AFP)