15 Mei 1937: Lahirnya Madeleine Albright, Perempuan Pertama Menjabat Menlu AS

23 hours ago 7

Liputan6.com, Praha - Salah seorang tokoh ternama dalam catatan sejarah politik Amerika Serikat terlahir hari ini 88 tahun lalu. Bayi kecil bernama Marie Jana Korbelova itu menghirup udara dunia pada Sabtu, 15 Mei 1937 di Praha, Cekoslowakia yang kini dikenal sebagai Republik Ceko.

Putri seorang diplomat Ceko ternama, Josef Korbel, kemudian dikenal sebagai Madeleine Albright. Sosoknya lalu tercatat sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS

Keluarga Albright disebut-sebut melarikan diri ke Inggris setelah Nazi menduduki Cekoslowakia pada 1939. Ia mengira bahwa pelarian itu dilakukan karena alasan politik. Namun saat dewasa, ia baru mengetahui bahwa keluarganya adalah Yahudi dan tiga dari kakek-neneknya tewas di kamp konsentrasi Nazi.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman History.com pada Kamis (15/5/2025), keluarga Albright disebut kembali ke Praha setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945. Namun, pada 1948 mereka pindah ke Amerika Serikat setelah kudeta Komunis yang didukung Soviet mengambil alih kekuasaan di Praha.

Sang ayah, Josef Korbel kemudian menjadi dekan sekolah hubungan internasional di Universitas Denver, tempat ia kelak membimbing Condoleezza Rice, yang juga menjadi Menteri Luar Negeri AS.

Rekam Jejak Karier Menanjak Madeleine Albright

Lulus dari Wellesley College pada 1959, Madeleine Albright menikah dengan Joseph Medill Patterson Albright dari keluarga penerbit surat kabar terkenal, Medill. Ia kemudian meraih gelar MA dan PhD dari Universitas Columbia. Setelah itu, Albright pindah ke Washington D.C. dan bekerja untuk Senator Edmund S. Muskie dari negara bagian Maine, serta bertugas di Dewan Keamanan Nasional di masa pemerintahan Presiden Jimmy Carter. Ia dan Joseph Albright bercerai pada 1982.

Selama masa pemerintahan presiden dari Partai Republik, Ronald Reagan dan George H.W. Bush (1981–1993), Albright bekerja di sejumlah organisasi non profit dan mengajar di School of Foreign Service (Sekolah Layanan Luar Negeri) Universitas Georgetown.

Kemenangan Bill Clinton dari Partai Demokrat pada Pemilu 1992 membawa Albright ke lingkaran kekuasaan Washington. Pada 1993, Bill Clinton menunjuknya sebagai duta besar Amerika Serikat untuk PBB. Dalam posisi tersebut, Albright dikenal sebagai pembela kepentingan AS yang berbicara lugas serta mendukung peningkatan peran Negeri Paman Sam dalam operasi-operasi PBB.

Akhir 1996, Bill Clinton mencalonkannya untuk menggantikan Warren Christopher sebagai Menteri Luar Negeri AS. Pencalonan Albright disetujui bulat oleh Senat, dan ia resmi dilantik pada Kamis 23 Januari 1997 pukul 10.00 waktu setempat.

Saat Menjabat Menlu AS

Sebagai Menteri Luar Negeri, Albright menjalankan kebijakan luar negeri yang aktif, termasuk menggunakan kekuatan militer untuk menekan rezim otoriter di Yugoslavia dan Irak serta sejumlah wilayah bermasalah lainnya. Pada Oktober 2000, ia mengunjungi Korea Utara dan bertemu pemimpinnya, Kim Jong Il. Kunjungan itu menjadikannya pejabat AS berpangkat tertinggi yang pernah menginjakkan kaki di negara tersebut hingga saat itu. Namun, ia juga menuai kritik atas sikap kerasnya terkait sanksi AS terhadap Irak yang menyebabkan banyak korban sipil.

Masa jabatannya berakhir setelah George W. Bush terpilih sebagai Presiden AS pada November 2000. Meski sempat muncul wacana dirinya akan terjun ke dunia politik di Ceko, Albright memilih kembali mengajar di Georgetown, menduduki beberapa posisi di dewan direksi, serta menjadi ketua lembaga nonprofit, National Democratic Institute for International Affairs.

Madeleine Albright wafat pada Rabu 23 Maret 2022 dalam usia 84 tahun. Sebulan sebelum tutup usia, ia masih bersuara keras mengenai potensi invasi Rusia ke Ukraina. Dalam tulisan opininya di New York Times, ia menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan membuat "kesalahan bersejarah" jika menyerang Ukraina.

Read Entire Article